SULSELSATU.com, MAKASSAR – Masalah sampah plastik menjadi persoalan global yang harus diatasi, termasuk di Sulsel. Sampah ini menjadi ancaman terhadap ekosistem bahari, kesehatan manusia, hingga ekonomi.
Di laut, mikroplastik dapat merusak keseimbangan nutrien laut, membahayakan kesehatan hewan laut, merusak terumbu karang. Bahkan hewan laut yang memakan sampah plastik dan dikonsumsi manusia dapat berbahaya bagi kesehatan.
Sampah plastik yang dibakar juga dapat mencemari lingkungan karena dalam asap tersebut terkandung zat dioksin dan zat karsinogenik, yang jika dihirup oleh manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem pernapasan, kanker, dan gangguan sistem syaraf.
Baca Juga : Disebut Masuk Tim Pemenangan Paslon di Pilgub Sulsel, Ini Kata Nurdin Abdullah
Untuk itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan juga Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, bersama pengurus dan anggota Perhimpunan Alumni Indonesia dari Jepang (Persada) Sulsel mengajak anak pulau untuk menjaga lingkungan dengan konsep bermain dengan memungut sampah plastik.
“Siapa yang dapat ini, berapa orang? Ini hadiahnya,” kata Nurdin Abdullah kepada kelompok anak yang pertama berhasil mengisi kantong sampah hingga penuh.
Gubernur kemudian memberikan hadiah dan bingkisan kepada semua anak. Hadiah yang diberikan termasuk tumbler.
Baca Juga : Iksan Iskandar Bersama Warga Jeneponto Terharu Saat Bertemu Nurdin Abdullah
Sofyan yang berhasil pertama bersama lima rekannya yang lain menyampaikan hadiah akan diberikan kepada ibunya.
Sedangkan Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan bahwa ini bentuk pendidikan kebersihan kepada anak sejak dini.
“Ini bagaimana menjaga kebersihan, bagaimana anak-anak kita dididik dari awal untuk bisa menjaga kebersihan. Bahwa dengan tadi kita lihat, cuma bergerak 15 menit, banyak sampah bisa ditangani,” sebutnya.
Baca Juga : Taufan Pawe Temui Nurdin Abdullah, Begini Reaksi Relawan
Pengurus Persada, Yuyi sebagai inisiator konsep permainan ini menjelaskan, bahwa budaya bersih yang ingin ditanamkan sejak dini.
“Di Jepang, kami melihat di sana budaya bersih, karena mereka punya kesadaran, mulai dari anak-anak untuk selalu buang sampah pada tempatnya. Nah, itu juga yang ingin kami ajarkan ke anak-anak yang ada di pulau. Supaya sejak dini mereka sudah membiasakan diri dengan tidak membuang sampah di jalan atau memungut jika ada sampah yang ditemukan,” ujarnya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar