JAKARTA – Microsoft berencana mengakusisi aplikasi TikTok di Amerika Serikat (AS). Kabarnya, pihak Microsoft tengah melakukan negosiasi dengan perusahaan induk ByteDance.
Belum diketahui pasti berapa biaya yang disepakati agar Microsoft bisa membeli TikTok. Namun ByteDance mematok harga US$ 50 miliar atau setara Rp 725 triliun (kurs Rp 14.500/US$) untuk investor yang ingin membeli TikTok.
Jika itu berhasil, bisa dibilang secara bersamaan Microsoft dapat menyelesaikan polemik TikTok yang baru-baru ini terjadi di AS sekaligus menambah amunisi bisnisnya. Seperti diketahui, AS dikabarkan akan memblokir TikTok di AS. Presiden AS Donald Trump pun dikabarkan memberikan waktu 45 hari bagi Microsoft untuk mencapai kesepakatan membeli TikTok.
Baca Juga : Bersama Microsoft, IOH Siap Akselerasi Transformasi Menjadi TechCo Melalui Pemanfaatan AI
Microsoft sendiri menyatakan akan memastikan data user TikTok disimpan di AS. Sedangkan data warga AS yang disimpan di lokasi negara lain akan dihapus. Sistem penyimpanan data inilah yang sempat dipermasalahkan oleh otoritas AS walaupun TikTok menyatakan mereka benar-benar melindungi data user dengan ketat.
“Struktur baru ini akan dibangun berdasarkan pengalaman yang saat ini disukai pengguna TikTok, sambil menambahkan keamanan kelas dunia, privasi, dan perlindungan keamanan digital,” kata Microsoft.
Tidak hanya di AS, Microsoft juga berkeinginan membeli bisnis TikTok di Kanada, Australia dan Selandia Baru. Bukan tidak mungkin pula Microsoft akan menawarkan investor Amerika lain untuk terlibat dalam akuisisi tersebut.
Baca Juga : Kolaborasi BRI dan Microsoft Eksplorasi Kecerdasan Buatan, Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Di sisi lain, mengakuisisi TikTok dapat memperumit hubungan Microsoft dengan Facebook, yang memandang ByteDance sebagai pesaing. Sebelumnya Microsoft menginvestasikan US$ 240 juta di Facebook pada 2007.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar