JAKARTA – Israel menyatakan tidak terlibat dalam ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Libanon, pada Selasa (4/8/2020). Israel malah menawarkan bantuan kemanusiaan.
“Atas perintah Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, Israel mencoba menawarkan bantuan kemanusiaan dan medis melalui saluran diplomatik dan pertahanan,” cuit Gantz melalui akun Twitter seperti dilansir Associated Press, Rabu (5/8/2020).
Seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya menyatakan mereka tidak terlibat ledakan itu. Dia meminta identitasnya tidak disebut karena mereka dilarang berbicara dengan wartawan asing.
Baca Juga : VIDEO: Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel, Jokowi: Tanyakan ke PBNU
Israel belum lama ini memang kembali terlibat kontak senjata dengan milisi Syiah, Hizbullah, di perbatasan Libanon.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga menyatakan sudah mengirim bantuan untuk Libanon.
Menteri Luar Negeri Iran, Muhammad Javad Zarif, menyatakan turut berduka atas kejadian itu dan menyatakan mereka akan mengirim bantuan.
Baca Juga : VIDEO: Biadab, Tentara Israel Tangkap Bocah 7 Tahun Saat Belajar di Sekolah
“Tetaplah kuat, Libanon,” cuit Zarif melalui Twitter.
Hizbullah adalah sekutu Iran di Libanon.
Sampai saat ini jumlah korban meninggal akibat ledakan di pelabuhan Beirut Libanon dilaporkan mencapai lebih dari 70 orang. Sedangkan korban luka sekitar 3.000 orang.
Baca Juga : Indonesia Hadiri Sidang Umum PBB, Desak Tindak Tegas Kekerasan Israel atas Palestina
Ledakan juga memicu gempa lokal dengan magnitudo 3.5.
Menurut Kepala Badan Keamanan Libanon, Mayjen. Abbas Ibrahim, ledakan itu diduga kuat berasal dari sebuah gudang yang menyimpan lebih dari 2.000 ton amonium nitrat yang berdaya ledak tinggi. Bahan kimia itu disita dari sebuah kapal beberapa tahun lalu.
Ledakan itu kembali mengingatkan penduduk Libanon terhadap kenangan kelam perang saudara pada 1975 sampai 1990-an. Saat itu ledakan terjadi nyaris setiap hari.
Baca Juga : Kecam Aksi Kekerasan di Masjid Al Aqsa, Plt Gubernur Ajak Warga Sulsel Doakan Umat Muslim Palestina
Hizbullah dan Israel juga masih bertikai sejak 1985 sampai hari ini.
Insiden ledakan ini juga terjadi tiga hari menjelang sidang vonis terhadap empat anggota Hizbullah yang terlibat pembunuhan mendiang perdana menteri Rafik Hariri pada 2005 silam.
Saat itu Rafik, yang merupakan ayah mantan perdana menteri Saad Hariri, meninggal saat iring-iringannya yang melintas di Beirut terkena ledakan bom yang disimpan di dalam sebuah truk.
Baca Juga : VIDEO: Warga Israel Rebutan Paket-paket Ganja yang Berjatuhan dari Langit
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar