SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perumda Air Minum Kota Makassar mendapat apresiasi dari Komisi B DPRD. Itu setelah pendapatan melampaui target.
Perumda Air Minum mencatatkan laba Rp25 miliar. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari target awal yang hanya Rp14 miliar. Pendapatan tersebut naik hingga 70 persen.
“Kami melihat bahwa dari sisi pendapatan labah bersih memang ada peningkatan yang bagus apalagi itu melibihi target,” kata Ketua Komisi B DPRD Kita Makassat William Laurent, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga : Juru Bicara Dapil II DPRD Kota Makassar Ray Suryadi Minta Pemkot Segera Adakan CCTV dan Lampu Jalan
Kendati over target, William tetap mengingatkan agar Perumda Air Minum untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
PDAM harus memperhatikan pengairan distribusi air yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kemudian hal lain yang dinilai perlu menjadi perhatian yakni tingkat kebocoran dan penggantian meteran.
“Dari laporan kemarin sudah ada 11 ribuan meteran sudah diganti untuk mengatasi meteran yang kurang layak pakai, itu sudah bagus. Tinggal lebih dimaksimalkan lagi,” kata legislator PDIP ini.
Baca Juga : Dinas PU dan DPRD Kota Makassar Tindak Tegas Tiang Fiber Optik Tak Berizin
Untuk itu, William berharap laporan triwulan ketiga PDAM bisa lebih banyak menjangkau masyarakat. Apalagi kondisi saat ini masih sangat banyak masyarakat yang belum mendapat pasokan air bersih dari PDAM.
“Apalagi dengan mobil tangki itu bukan solusi, itukan sifatnya cuman sebentar saja. Bukan jangka panjang. Tapi bagaimana jalur pipa bisa menjangkau masyarakat ujung sampai ujung,” terangnya.
Berbeda dengan PD Parkir Makassar Raya yang pada tahun ini dikhawatirkan tidak bisa mencapai target sebesar Rp46 milliar akibat dari pandemi Covid-19.
Baca Juga : DPRD Kota Makassar Resmi Usulkan Pemberhentian Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi
Bahkan dikabarkan pada tahun 2020 ini, target yang bisa dicapai diperkirakan hanya sekitar Rp20 milliar saja atau sekitar 40 persen saja.
Anjloknya pendapatan PD Parkir Makassar sendiri disebut mulai pada pertengahan Maret sampai Mei atau awal mulainya pendemi. Sementara di triwulan pertama pendapatan itu masih normal.
“Kalau biasa parkir tepi jalan kita dapat sampai Rp800 juta. Sementara saat PSBB sangat merosot sampai 70 persen. Ini karena kondisi pandemi, kita tidak bisa pungkiri itu,” kata Direktur Utama (Dirut) PD Parkir, Ilhamsyah Gaffar saat diwawancara beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga : Berkunjung ke Perusahaan Teknik di Jepang, DPRD Kota Makassar Bersiap Rumuskan Kebijakan Transportasi umum
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar