Di Tengah Pandemi, Dinkes Makassar Tetap Fokus Penanganan Kasus Kekerdilan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin akan tetap fokus pada penanganan kasus kekerdilan (starting), meski di tengah pandemi Covid-19.
Naisyah menyebut program prioritas yang menjadi fokus pemerintah adalah pencegahan kasus kekerdilan.
Sebab menurutnya, kekerdilan merupakan salah satu kondisi yang mesti diperhatikan.
Ia memastikan program posyandu terus berjalan seperti pemberian gizi kepada anak.
“Program prioritas itu tetap berjalan, ada beberapa program prioritas untuk kesehatan,” ujar Naisyah.
“Salah satunya masalah Covid. Tetapi yang lainnya seperti stunting, gizi buruk, semua tetap jalan seperti posyandu semua tetap kita jalan,” katanya.
Namun, kondisi Covid yang masih merebak mengharuskan proses pemberian gizi maupun pemeriksaan di posyandu dilakukan secara protokol kesehatan. Termasuk memakai masker, membagi waktu pemeriksaan dan mewajibkan memakai masker.
“Posyandu kita buka tetapi dibikinkan aturan misalnya berjadwal, bisa berapa kali dalam seminggu, jam berkunjung juga diatur,” ucap Naisyah.
Naisyah memaparkan, penyebab kekerdilan atau stunting dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk itu, kebersihan lingkungan mesti diperhatikan masyarakat agar terhindar dari penyakit yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembang anak.
“Penyebab stunting karena masalah dalam gizi. Sebenarnya banyak hal kalau bicara stunting. Masalah lingkungan, sanitasi, air bersih, karena itu semua memengaruhi tumbuh kembang,” urainya.
“Sanitasi yang jelek salah satu pemicu penyakit, daya tahan tubuh lemah, bisa menyebabkan berat badan menurun bisa menyebabkan terjadinya stunting,” ujarnya menambahkan.
Kasus kekerdilan kata Naisyah tidak bisa dianggap remeh. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Selain Covid, kasus stunting bisa menyebabkan kematian.
“Misalnya anak-anak harus dapat imunisasi ulangan, tidak bisa tidak. Itu bisa menyebabkan kematian bukan hanya Covid,” ucapnya.
Kasus stunting di Kota Makassar terbilang rendah jika dibandingkan persentase di Sulsel maupun nasional. Di mana angkanya hanya 8,62 persen, sedangkan angka stunting nasional tahun 2019 berada 27,67 persen dan Sulsel 30,5 persen, berdasarkan data dari Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Kink Kusuma Rein
Cek berita dan artikel yang lain di Google News