JAKARTA – Israel menggempur sejumlah lokasi di Jalur Gaza yang diklaim menjadi basis organisasi pejuang Palestina, Hamas. Jet-jet tempur negara Yahudi itu melakukan gempuran selam lima malam berturut-turut.
Seperti dilansir Associated Press, Minggu (16/8/2020), Hamas dilaporkan meluncurkan dua roket ke kawasan selatan Israel.
Militer Israel menyatakan serangan itu adalah pembalasan akibat peluncuran balon peldak dari perbatasan Jalur Gaza oleh kelompok-kelompok yang masih berhubungan dengan Hamas. Balon itu menyebabkan kebakaran di sejumlah lahan pertanian Israel.
Baca Juga : VIDEO: Tanggapan Menlu Retno Terkait Pemimpin Baru Hamas
Pada Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat, sejumlah penduduk Jalur Gaza berunjuk rasa di sepanjang pagar perbatasan dengan Israel. Menurut militer Israel, para demonstran membakar ban serta melempar bahan peledak dan granat ke arah pagar perbatasan dan mencoba menerobos.
Menurut Dinas Kesehatan Gaza, pasukan Israel menembaki para demonstran hingga melukai dua orang.
Sistem senjata pertahanan udara Kubah Besi Israel berhasil mencegat dua roket yang dilepaskan Hamas. Namun, menurut laporan kepolisian Israel, pecahan roket itu merusak sebuah rumah di kota Sderot dan melukai seorang lelaki berusia 58 tahun yang menghuni rumah itu.
Baca Juga : VIDEO: Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel, Jokowi: Tanyakan ke PBNU
Akibat pertikaian itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, memerintahkan untuk menutup kawasan perairan di Jalur Gaza sampai waktu yang tidak ditentukan.
Menurut seorang petinggi Hamas, Khalil al-Hayya, Israel tidak menghormati kesepakatan untuk melonggarkan blokade di perbatasan yang sudah diterapkan sejak 2007. Padahal, pemerintah Mesir dilaporkan sudah bersedia melonggarkan blokade itu.
Hal ini menjadi perseteruan baru di antara kedua belah pihak setelah sekian lama menahan diri akibat sibuk menghadapi pandemi virus Corona.
Baca Juga : VIDEO: Biadab, Tentara Israel Tangkap Bocah 7 Tahun Saat Belajar di Sekolah
Hamas juga menyatakan menolak kesepakatan damai antara Uni Emirat Arab dan Israel.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar