SULSELSATU.com, MAKASSAR – Parade puisi kolosal 75 tokoh Sulsel turut dimeriahkan Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Nurdin Halid (NH), Senin (17/08/2020). Uniknya, NH tampil dengan puisi ciptaannya sendiri.
Di momen HUT ke-75 Kemerdekaan RI, puisi yang dibuat NH tersebut ditujukan khusus bagi kandidat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, None-Zunnun (IMUM). Mantan Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulsel itu pun tampil dengan suara lantang.
Baca Juga : Waketum Golkar Nurdin Halid Bicara Peluang Kotak Kosong di Pilgub Sulsel
Mengenakan baju merah yang menandakan semangat dan perjuangan, dengan lugas, NH membacakan puisi berjudul “Melambai Menang”. Isi puisinya sangat sarat makna.
“Saya mengapresiasi inisiatif Pak Irman (None) yang menggagas kegiatan kreatif ini. Di tengah pandemi, semangat kemerdekaan tetap bisa digelorakan dengan acara pembacanaan puisi ini,” ujar NH memuji, sebelum membacakan puisinya.
Dalam salah satu larik puisinya, NH menyembut nama Irman dan Zunnun. Kata-katanya tersirat pesan yang teramat dalam.
Baca Juga : Rusdi Masse dan Nurdin Halid Berpotensi Paketkan NasDem-Golkar di Pilwali Parepare
“Irman… engkau payung atas sejuta rintik hujan keinginan-keinginan baik untuk bangsa. Zunnun… engkau aliran tinta di atas lembaran sejarah perjuangan bangsa.
Kalian berdiri tegak di atas bumi perjuangan. Jangan engkau hunuskan pedangmu dikala ragu, tidak juga bermimpi mundur, pilihanmu hanyalah… Berjuang atau Mati.
Merdekalah bagi yang berjuang. Jayalah para pejuang IMUN Bangsa
Baca Juga : Nurdin Halid Restui Seto Maju di Pilwali Makassar, Nurhaldin Bakal Dapat Tugas Khusus
Lambaikan tangan pertanda menang.
Bhakti jasamu untuk Indonesia Merdeka”.
Larik demi larik serta bait demi bait diucapkan NH penuh penghayatan. Suaranya dibuat naik turun. Jelas memainkan perasaan bagi siapa saja yang mendengar.
Baca Juga : Beredar Video Jemput Anies Saat Kampanye di Bone dan Barru, Nurdin Halid: Itu Hoaks
Cara membacakan puisi NH juga tak ubahnya penyair kawakan. Ia mahir memainkan tinggi rendah suaranya.
Tampil kedua setelah Irman (None) berpuisi, membuat acara makin terpacu di awal. Pembaca selanjutnya pun tak kalah semangat dalam berpuisi. Sungguh malam kemerdekaan yang berkesan. (*)
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar