Hajat, Korban Tabrak Lari di Jl Datu Museng Belum sadarkan Diri
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hajat (26), korban tabrak lari di Jl Datu Museng, Makassar belum sadarkan diri. Dia masih terbaring di Rumah Sakit Stella Maris.
Dia hanya terbaring salah satu ruang ICU. Badannya tampak tak berdaya. Peralatan oksigen dipasang untuk membantu pernapasan. Sebuah selang dipasang di lengan kirinya.
Jangankan untuk bicara, untuk melek pun belum bisa dilakukan. Hal ini membuat keluarga sedih.
“Sudah dua hari koma, kata dokter terjadi retak di bagian tengkorak atas. Belum ada gerakan sampai saat ini,” tutur Ade Yudha, saudara korban, Senin (17/8/2020) kemarin.
Dia mengungkapkan, kondisi Hajat belum menunjukkan perubahan signifikan sejak dirawat. Hasil pemeriksaan tim medis, mengalami pendarahan di bagian kepala.
“Betul ada pendarahan di bagian kepala kata dokter yang sempat periksa. Mohon doanya agar segera pulih,” tambahnya.
Peristiwa tabrak lari bermula saat korban tengah bercengkrama dengan temannya di salah satu warung tepat di depan gerbang masuk anjungan pantai losari.
Tiba-tiba, sebuah honda jazz melaju kencang dari arah Jl Somba Opu. Keterangan saksi, mobil memaksa belok saat dipertigaan Jl Datu Museng sehingga terjadi slip dan hilang kendali.
Karena nyaris menabrak warung, korban panik dan berusaha menghindar. Namun karena jarak yang dekat, tabrakan tak terhindarkan.
“Terjadi Minggu (16/8), sekitar pukul 04.00 WITA, subuh hari. Hajat ditabrak dari depan dan terpental beberapa meter. Mobil tidak berhenti, bahkan kembali menancap gas dan meninggalkan korban yang tergeletak di jalan,” ujar Imam selaku saksi saat ditemui di tempat yang sama.
Korban langsung dibawa ke RS terdekat. Saat itu, beberapa temannya tidak mengindahkan siapa pelaku yang menabrak karena fokus menyelamatkan Hajat.
Sementara, Ade bersama rekannya memeriksa CCTV ke warroom, untuk melihat mengecek jalan yang di lintasi oleh penabrak namun pengakuan dari operator hanya satu yang berfungsi
“Yang depan zona rusak dan dua di pertigaan datumuseng. Satu ji dek yg di titik itu (yang berfungsi),itu lagi kualitasnya rendah,” ujarnya
“CCTV di depan zona tidak berfungsi. Sepanjang jalan somba opu tidak ada. Dan yang dipertigaan datomuseng hanya 1 yang berfungsi. Sudah saya cek di pertigaan itu, ada 3 cctv yg mengarah ke pertigaan. Berarti hanya satu yg berfungsi,”
Bersama keluarga, Ade hanya bisa pasrah. Dia tidak berharap banyak dari pelaku yang tak bertanggung jawab meski laporan sudah dilayangkan ke pihak berwenang.
“Sudah saya lapor ke polisi lalu lintas. Katanya masih proses penyelidikan,” ujar dia.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News