Pakar Pemerintahan UPA Kritik Rencana Pemprov Pinjam Dana Rp2,9 Triliun

Pakar Pemerintahan UPA Kritik Rencana Pemprov Pinjam Dana Rp2,9 Triliun

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pakar Pemerintahan Universitas Patria Arta, Bastian Lubis menyoroti langkah Pemprov Sulsel yang tengah mengajukan pinjam dari pemerintah pusat untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) mendorong percepatan pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19, nilai total sekitar Rp2,9 triliun.

Bastian menilai psmprov yang mengambil langkah meminjam uang ke pemerintah pusat sebesar Rp2,9 triliun dengan dalih perbaikan ekonomi atas dampak pandemic Covid-19 tak masuk akal. Sebab, dampak pandemic Covid-19 di Sulsel sendiri jika ditelisik lebih dalam tak menghabiskan anggaran yang sangat besar.

“Kalau kita bahas Covid di Sulsel ini kan rendah bukan Rp500 miliar tidak sampai Rp200 miliar cair, coba lihat kita itu dananya besar makanya kita punya korban 40 ribu jiwa tapi belum ada buktinya” kata Bastia, Rabu (26/8/2020).

Bagi Bastian, dana pinjam sebesar Rp2,9 triliun tersebut tak akan pernah dipakai pemprov untuk pemulihan ekonomi, namun dana pinjaman tersebut hanya digunakan untuk menutupi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tak mencapai target dari yang ditetapkan sebelumnya. Di mana sebelumnya target PAD Sulsel meningkat pada tahun 2021 mendatang menjadi Rp4,61 triliun.

“Sekarang, mau mengatakan memperbaiki ekonomi? Coba liat APBD-nya. Sebenarnya Ini lebih daripada tidak tercapainya PAD, PAD-nya di Sulselkan besar karena apa? Karena pajak bermotor, ” ungkapnya.

Pemprov yang mengaku ingin manfaatkan dana pinjaman untuk mendorong sejumlah proyek infrastruktur yang diharapkan ikut memacu kinerja ekonomi Sulsel merupakan alibi semata. Sebab upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sulsel bukanlah pada pembangunan infrastruktur jalan melainkan lebih pada pendapat pajak kendaraan bermotor.

Harusnya, dana pinjaman tersebut diperuntukan ke bidang-bidang yang lebih jelas. Seperti pemanfaatan UKM dalam mengekspor produk-produk lokal yang dimiliki Sulsel.

“Jadi yang paling besar itu, hasil tambang itu ji. Nah sekarang dia harusnya buat inovasi-inovasi sekarang UKM itu, eksportir coklat itu banyak ini coklat, udang atau ikan atau apa” ucapnya.

Penulis: Jahir Majid

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga