Dicetuskan None, Mengingat Kembali Program Pendidikan Literasi Alquran yang Jadi Percontohan Nasional

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sosoknya memang dikenal penuh dengan gagasan. Saat duduk di kursi Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman “None” Yasin Limpo banyak menorehkan program unggulan.

Salah satunya, Pendidikan Literasi Alquran. Program tersebut, mengharuskan setiap siswa SMA di Sulsel membaca Alquran sebelum memulai pembelajaran.

None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo, membuat program ini untuk membangun generasi sukses yang berakhlak mulia.

Kebijakan ini, tertuang dalam nomor surat 0045/4944-P-SMA-Disdik per 1 Agustus 2018.

None berpikir, buat apa cerdas secara keilmuan, tapi akhlaknya kurang baik. Dia menginginkan, kedua hal ini berjalan beriringan.

“Kita minta tiap siswa agar bisa mengamalkan tiap ayat (Alquran) yang dihafalkan. Jadi tidak sekadar hafal saja, tapi mereka harus praktekkan. Ini ada penilaiannya,” kata None.

Dia melanjutkan, pentingnya pelajaran agama, jangan dinilai dengan angka. Tetapi dengan perbuatan. Laporan Kanwil Agama Sulsel, saat itu menyebut, program ini dibicarakan di tingkat Kementerian Agama dan akan dijadikan role model nasional.

“Kemungkinan akan dijadikan role model nasional dan semua akan dibuat gugus tugas literasi,” sebutnya.

Dicetuskan 2018 lalu, program Pendidikan Literasi Alquran ini banyak mendapat apresiasi dari banyak pihak. Soni Sumarsono, yang saat itu menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel, menyebut, None adalah sosok yang kreatif.

“Inilah kepala dinas yang paling kreatif di Sulsel. Saya menjabat Gubernur sudah dapat tiga piagam MuRI, ini sebenarnya layak jadi Gubernur Sulsel,” puji Sumarsono.

Beberapa program dihadirkan menggunakan teknologi, dan banyak kreasi, juga paling banyak inovasi dibanding SKPD lain.

“Penilaian pribadi saya, kalau saya kasih perintah paling cepat responnya,” imbuhnya. (*)

Editor: ANDI

Cek berita dan artikel yang lain di Google News