SULSELSATU.com, MAKASSAR – Belakangan ini terjadi pro-kontra. Bahkan sorotan sedang mengarah kepada sejumlah tokoh yang menggelar deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Hadirnya kelompok “KAMI” di Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta, pada Selasa (18/8/2020).
KAMI mengusung sejumlah isu, salah satunya meminta pemerintah bersungguh-sungguh menanggulangi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Menjadi tranding topic belakangan ini.
Baca Juga : Peringatan 1 Muharram 2020, Ketua MPC PP Palopo Harap Bisa Membawa Pembaharuan
Kaitan hal tersebut, dikhawatirkan akan menjadi pemicu pemecah anak bangsa di negeri ini. Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Palopo, Akhmad Syarifuddin Daud mengimbau semua pihak agar saling menghargai dan tetap bersatu dalam bingkai ke-Indonesiaan.
“Maka dari itu, kami mengajak semua elemen anak bangsa, tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat serta peran pemuda dan berbagi organisasi saling merangkul dan agar tetap bersatu merawat Indonesiaku,” demikian pesan pria yang akrab disapa Ome ini, saat ditemui, Minggu (30/8/2020).
Mantan wakil Wali Kota Palopo itu berpandangan bahwa dewasa ini Negara sedang diuji berbagai cobaan. Baik situasi alam berupa bencana alam serta wabah Covid-19. Selain itu, hadir berbagai kelompok atau faksi bermunculan.
Baca Juga : Berusia 59 Tahun, Ome: Mari Terus Bergotong Royong untuk Kemajuan Pramuka
Oleh karena itu, dia menilai sudah saatnya para elit berkepentingan merangkul semua pihak serta mengakomodir apa yang menjadi harapan berupa saran dan masukan agar membangun Indonesia maju.
“Berbagai macam cobaan di Indonesia dewasa ini sering terjadi. Tentu adanya juga faksi-faksi yang ingin memberikan sumbangsih pemikiran tentu diharapkan duduk bersama untuk kepentingan bersama,” jelas Akhmad Syarifuddin Daud.
Dia menambahkan, besar harapan tak ada lagi pro-kotra soal hadirnya kelompok “KAMI”. Namun, perlu dicarikan solusi agar tak terjadi perdebatan, karena akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
“Yang kita harapkan bagimana bisa diredam. Karena adanya pro-kontra maka menimbulkan problem berkepanjangan di tengah masyarakat,” harap Ome.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar