JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Menko Polhukam Mahfud MD memprediksi Indonesia akan masuk jurang resesi di kuartal III.
Mahfud mengatakan, resesi ekonomi terjadi apabila sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.
“Bulan depan, hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia,” kata Mahfud, Senin (31/8/2020).
Baca Juga : Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Oleh Negara
Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi di rentang minus 0,5 persen hingga 2,2 persen. Namun, ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik lantaran resesi ekonomi bukan berarti krisis.
“Tapi resesi itu bukan krisis,” katanya.
Selain itu, ia menegaskan pemerintah telah mengantisipasi kondisi tersebut. Salah satunya, dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca Juga : Pengumuman! Restrukturisasi Kredit Perbankan Penanganan Pandemi Covid-19 Berakhir
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengungkapkan potensi resesi ekonomi pada kuartal III 2020. Ia menyatakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 2 persen.
Ani, sapaan akrabnya, mengungkapkan proyeksi negatif muncul karena pemerintah melihat aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha, yang mulai pulih sejak Juni lalu belum cukup kuat untuk berlanjut pada kuartal III.
Ada beberapa sektor usaha yang sudah berbalik positif, namun tidak sedikit yang justru kembali negatif seperti masa pertengahan pandemi covid-19 mewabah di dalam negeri.
Baca Juga : Sulsel Termasuk Daerah Rawan Pelanggaran Pemilu, Menkopolhukam: Antisipasi Kecurangan Lebih Awal
“Kami melihat pada kuartal III, down side-nya ternyata tetap menunjukkan suatu risiko yang nyata, jadi untuk kuartal III kami outlook-nya antara 0 persen hingga negatif 2 persen. Negatif 2 persen karena ada pergeseran dari pergerakan yang terlihat belum sangat solid, meskipun ada beberapa yang sudah positif,” kata dia.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar