SULSELSATU.com, MAKASSAR – Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Elodewata Wahid Yunus mengatakan, ada 88 kasus kebakran yang terjadi di Kota Makassar sepanjang tahun ini. Dari jumlah itu, 55 kasus di antaranya disebabkan arus pendek listrik.
Dia mengatakan, selain akibat hubungan arus pendek listrik, kebakaran juga kadang dipicu oleh kelalaian manusia yang lupa memadamkan api kompor usai memasak, atau lupa memadamkan api usai membakar sampah.
“Kami telah melakukan edukasi dan sosialisasi upaya pencegahan kebakaran di titik-titik yang rawan terbakar. Tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat bekerjasama menjaga lingkungan dari potensi kebakaran,” kata Elodewata dalam coffe morning Humas Pemkot Makassar di Shox Coffe, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga : 2025 Damtor Siap Beroperasi Diseluruh Kecamatan Makassar
Ketua DPD Asosiasi Kontraktor Listrik Mekanikal (AKLI) Sulsel Budiman mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa mengakibatkan hubungan arus pendek listrik, di antaranya pencurian listrik atau sambung langsung yang dipicu dari keinginan masyarakat menikmati daya listrik yang tinggi dengan biaya rendah.
Penyebab lainnya berasal dari instalasi listrik yang tidak mampu menyokong daya terpasang.
“Ada penambahan daya sementara tidak dilakukan pengecekan apakah instalasi yang tepasang mampu menyokong penambahan daya tersebut,” kata Budiman.
Baca Juga : Damkar Makassar Siapkan 14 Armada Siaga 24 Jam Amankan Logistik Pemilu
Idealnya kata Budiman, setiap 10 tahun sekali dilakukan pengecekan instalasi listrik apakah masih laik atau membutuhkan rehabilitasi.
“Pengecekan ini dapat mencegah terjadinya hubungan arus pendek listrik yang dapat memicu terjadinya kebakaran,” jelas dia.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : Damkar Makassar Tunjukkan Dukungan untuk Palestina dengan Water Dance di Malam Pergantian Tahun
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar