Logo Sulselsatu

Microsoft Deteksi Serangan Hacker Rusia hingga China Jelang Pilpres AS

Asrul
Asrul

Sabtu, 12 September 2020 11:30

Ilustrasi. (Int)
Ilustrasi. (Int)

JAKARTA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft Corporation mengklaim, telah mendeteksi serangan hacker asal negara lain yang menargetkan organisasi hingga perorangan jelang pemilihan presiden di Negeri Paman Sam.

Dalam pantauan perusahaan juga mendeteksi serangan yang gagal terhadap orang-orang yang terkait dengan kampanye dua calon presiden, yakni Donald Trump dan Joe Biden. Microsoft mengklaim akan terus melacak dan menangkal serangan siber dalam Pilpres AS untuk mempertahankan demokrasi AS.

Dalam blog resminya, Wakil Presiden Perusahaan, Keamanan & Kepercayaan Pelanggan Microsoft Tom Burt menyampaikan ada tiga grup peretas dari tiga negara yang melakukan serangan siber dalam Pilpres AS.

Baca Juga : Bersama Microsoft, IOH Siap Akselerasi Transformasi Menjadi TechCo Melalui Pemanfaatan AI

Pertama, Strontium yang beroperasi dari Rusia. Strontium diketahui telah menyerang lebih dari 200 organisasi, termasuk kampanye politik, kelompok advokasi, partai, dan konsultan politik.

Kedua, Zirkonium yang beroperasi dari China. Microsoft menyebut grup itu telah menyerang orang-orang terkenal yang terkait dengan pemilu, termasuk orang-orang yang terkait dengan kampanye Joe Biden untuk Presiden dan para pemimpin terkemuka dalam komunitas urusan internasional.

Terakhir adalah Fosfor. Microsoft menyampaikan Fosfor yang beroperasi dari Iran terus menyerang akun pribadi orang-orang yang terkait dengan kampanye Donald J. Trump untuk Presiden.

Baca Juga : Kolaborasi BRI dan Microsoft Eksplorasi Kecerdasan Buatan, Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Microsoft mengklaim mayoritas serangan terdeteksi dan dihentikan alat keamanan yang terpasang pada produknya. Selain itu, perusahaan telah memberi tahu secara langsung kepada mereka yang menjadi sasaran atau disusupi sehingga dapat mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri.

Microsoft menyebut pola serangan siber dalam Pilpres AS 2020 sama dengan pola serangan pada Pilpres AS 2016. Peretas diketahui tidak hanya menargetkan kandidat dan staf kampanye, tetapi juga terhadap konsultan.

Lebih dari itu, Microsoft mengaku sengaja mengungkapkan serangan seperti ini karena yakin dunia perlu mengetahui tentang ancaman terhadap proses demokrasi. Selain itu, perusahaan percaya bahwa lebih banyak dana dibutuhkan di AS agar dapat melindungi infrastruktur pemilu dengan lebih baik.

Baca Juga : Lakukan One on One Meeting, Dirut BRI Sunarso dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...