SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ahli Epidemolog Unhas, Ansariadi, menyarankan Pemerintah Kota Makassar untuk memenuhi standar pemeriksaan tes swab. Hal ini dilakukan agar penanganan Covid-19 dapat tertangani secara baik.
Ansariadi menilai, hingga saat ini, bahkan Makassar belum mencapai angka pemeriksaan yang seharusnya dilakukan. Dari standar yang ditetapkan yakni 1, Makassar baru mencapai sebanyak 0,6 untuk pemeriksaan Swab. “Standar pemeriksaan untuk spesimen harusnya 1, sekarang Makassar masih 0,6,” ucap Ansariadi di Posko Gugus Tugas Covid-19, Kamis (17/9/2020).
Jika berdasarkan jumlah tes swab, Ansariadi merinci, pemeriksaan swab seharusnya dilakukan sebanyak 300-500 per-harinya, atau sebanyak 2000 pemeriksaan spesimen harus dilakukan Pemkot Makassar. “Pemeriksaan sampel standarnya 300 sampai 500 perharinya atau 2000 perminggu. Jika standar ini dipenuhi, penanganan Covid-19 di Makassar juga terpenuhi,” tuturnya.
Ia pun mengatakan jika standar pemeriksaan telah dilakukan sebanyak 1100 spesimen dan dari hasil tersebut terdapat 50 orang yang positif, maka positif rate Covid-19 Makassar bisa dinyatakan terkendali.”Dari 1100 lebih diperiksa, baru 50 yang positif, positif pated 5 persen, itu lumayan terkendali,” jelasnya.
Olehnya itu, ia menyambut baik program Dinas Kesehatan Makassar jika terus melakukan swab massal secara massif. Diketahui, Dinkes Makassar selama sepekan ini telah melakukan swab massal di 6 kecamatan yang masuk zona merah penyebaran Covid-19.
“Masih perlu mencari yang ada di Makassar. Nah saya kira yang dilakukan Bu Kadis (Kesehatan) sudah tepat. Menambah mencari mengaktifkan tes bandingnya supaya kasus yang ada di masyarakat dan jumlah spesimen bisa banyak supaya mencapai standar minimal 1,” pungkasnya. (*)
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar