Logo Sulselsatu

Dinkes Jeneponto Gelar Pelatihan Penurunan Stunting, Ini Pembahasannya

Asrul
Asrul

Kamis, 17 September 2020 23:50

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JENEPONTO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jeneponto melalui Bidang Kesehatan Masyarakat seksi Gizi dan KIA menggelar pelatihan komunikasi perubahan perilaku, PMBA, Tatalaksana gizi buruk dan penggerakan masyarakat di Hotel Binamu, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (17/9/ 2020).

Pelatihan ini dilakukan dalam rangka penurunan Stunting yang melibatkan 40 orang peserta dari 4 Puskesmas Lokus, 19 tenaga pelaksana gizi l Puskesmas, tenaga promosi kesehatan dan kader KPM Desa Lokus yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Syusanty Mansyur.

Dalam Pelatihan tersebut, Dinkes Jeneponto menghadirkan Kepala seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan drg. Burhanudin dan Fungsional Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel selaku pemateri.

Baca Juga : VIDEO: Dua Pelaku Pencurian Kuda di Jeneponto Berhasil Diringkus Polisi

“Pelatihan ini akan berlangsung selama 2 hari, dimulai hari ini, 17 hingga 18 September 2020, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka komunikasi perubahan perilaku demi untuk mempercepat penurunan Stunting, Karena faktor perilaku berpengaruh sebesar 30 persen,” kata Kepala Bidang Kesehatana Masyarakat Dinkes Jeneponto, Kamal.

Pada kesempatan itu Plt Kadinkes Syusanty A Mansyur, mengatakan, masalah gizi yang menjadi perhatian utama di dunia saat ini adalah anak balita pendek stanting dimana sesuai data riset kesehatan dasar tahun 2013 prevalensi balita stunting sebesar 37, 4 persen.

“Itu artinya 3 hingga 4 di antara 10 balita di Indonesia mengalami stanting, anak balita stunting tidak disebabkan oleh keturunan tetapi umumnya oleh kekurangan gizi dan atau mengalami sakit dalam waktu yang relatif lama terutama pada usia 1000 hari pertama kehidupan,” kata Syusanty Mansyur.

Baca Juga : VIDEO: Aksi Emak-Emak di Jeneponto Joget Sambil Tenggak Miras Depan Anak-Anak

Menurutnya secara umum stantin terutama pada 1000 hari pertama kehidupan dapat menyebabkan daya tahan tubuh rendah, kecerdasan rendah dan produktivitas rendah ketika dewasa.

“Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya cukup dengan meningkatkan perluasan jangkauan pelayanan saja akan tetapi perlu dibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan Masyarakat khususnya para kader sebagai ujung tombak pelayanan,” jelasnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto itu juga menyampaikan pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader.

Baca Juga : VIDEO: Kebakaran terjadi di Tappalalo Jeneponto

Penulis: Dedi

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Bisnis26 November 2024 15:31
Khusus Rute Pinrang dan Sengkang, Cahaya Bone Beri Potongan Harga Rp50 Ribu
Salah satunya dengan kolaborasi bersama Kallafriends menghadirkan program #ditraktirkallafriends dengan promo potongan harga hingga 50 ribu ripuah yan...
Politik26 November 2024 14:51
Tidak Dapat Undangan Mencoblos, Apakah Bisa Pakai KTP? Ini Kata KPU Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024 digelar besok, Rabu 27 November 2024. Pemilih yang namanya tercatat di da...
Bisnis26 November 2024 14:45
Ekspansi ke Indonesia Timur, Indosat Perkuat Jaringan Cepat di Timika
Indosat memperkuat kehadirannya di Kota Timika sebagai bagian dari upaya mendukung transformasi digital Indonesia Timur....
Makassar26 November 2024 14:45
Danny Pomanto: Kerugian Kota Makassar Berpotensi Capai Rp1 Triliun Akibat Buruknya Pengelolaan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi terkini pengelolaan kota Makass...