SULSELSATU.com, MAKASSAR – Peran majelis taklim sangat penting bagi seorang Fatmawati Rusdi. Selain sebagai wadah pendidikan agama islam nonformal, juga berperan menebarkan nilai-nilai toleransi.
Di setiap acara silaturahminya bersama warga Kota Makassar, Fatma selalu berinteraksi dengan ibu-ibu majelis taklim. Kebiasaan ini sudah dilakoninya sejak tahun 2008 lalu, kala menjabat Ketua TP PKK Kabupaten Sidrap selama 10 tahun.
“Bagaimana majelis taklim-ta’, Bu? Apa-apa saja kegiatannya? Lancar ji pengajiannya?”
Baca Juga : Danny Pomanto Bakal Siapkan Kejutan Pada Perayaan HUT Kota Makassar ke-416 Tahun
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang biasa terlontar dari mulut Fatma saat bertemu dengan emak-emak majelis taklim di Kota Makassar.
Deretan pertanyaan itu kemudian mendapat jawaban beragam dari ibu-ibu majelis taklim. Tidak jarang juga ada permintaan berupa bantuan yang langsung diamini oleh Fatmawati.
Baca Juga : Walikota Tunjuk Pejabat Sementara Direksi Perusda, Dewan: Wujudkan Mimpi Danny-Fatma
“Majelis taklim itu salah satu garda terdepan. Jadi madrasah awal untuk anak-anak kita. Memang mesti dapat perhatian,” ucap Fatmawati yang maju di Pilkada Makassar bersama M Ramdhan Pomanto.
Sikap perempuan kelahiran Kota Parepare 1980 ini pun mendapat respons positif masyarakat. Bentuk perhatian kepada majelis taklim jadi bukti bahwa Fatmawati tidak hanya fokus pada program yang berhubungan pemerintahan dan infrastruktur, tetapi juga peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Kesan awal saat melihat Bu Fatma memang sosok religius. Saya sudah mendengar bagaimana Bu Fatma sejak mendampingi Pak RMS (Rusdi Masse) sebagai Bupati Sidrap dua periode. Orangnya baik,” kata Qomariah, seorang ibu-ibu di Kelurahan Wala-Walaya, Kecamatan Tallo.
Baca Juga : Kunjungan ke Sulsel, Jokowi Pakai Jaket Oranye Ala Adama, Plt Gubernur Berbatik Lontara
Perhatian kepada pengembangan SDM di bidang keagamaan memang sudah tertanam dalam diri Fatmawati sejak dahulu. Fatmawati adalah pemrakarsa program melek Al-Quran dengan sistem dirosa, yang digalakkan di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Sidrap. Program yang kemudian mengantarkannya menjadi tokoh pengentas buta aksara Al-Quran di Sulawesi Selatan.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar