SULSELSATU.com, JENEPONTO – Rapat Anggaran perubahan R-APBD di ruang komisi III Kantor DPRD Jeneponto, Selasa, (29/9/2020), diwarnai insiden pengusiran terhadap dua jurnalis yang sedang hendak meliput rapat tersebut.
Pengusiran terhadap jurnalis tersebut dilakukan oleh salah satu petugas keamanan atau security yang berjaga di pintu rapat komisi.
Kedua wartawan yang di usir yakni, Akbar Rasyak dari media KabarNews dan Ardi dari Metro Tv.
Baca Juga : VIDEO: Dua Pelaku Pencurian Kuda di Jeneponto Berhasil Diringkus Polisi
Kepada awak media, Ardi mengaku diusir keluar dari ruang komisi saat sedang mengambil gambar bersama Akbar saat rapat komisi berlangsung.
Saat Ardi dan Akbar mencari posisi untuk mengambil gambar, oknum security yang memakai baju kaos berwarna toska, malah mengusirnya. Bahkan, oknum security tersebut menyebut, bahwa siapapun wartawan tidak boleh meliput rapat tersebut.
“Setelah saya di dalam mau ambil gambar, salah satu security yang lain itu langsung mengusir keluar dan mengatakan bahwa tidak boleh wartawan apapun meliput di tempat ini,” ungkapnya.
Baca Juga : VIDEO: Aksi Emak-Emak di Jeneponto Joget Sambil Tenggak Miras Depan Anak-Anak
Padahal, sebelumnya Ardi telah meminta izin kepada security lainnya, bahwa ia ingin mengambil gambar pendukung. Kemudian diperbolehkan.
“Sebelumnya toh saya minta izin kepada yang menjaga di depan pintu, saya bilang! bos saya mau masuk untuk ambil gambar pendukung,” ujarnya kepada wartawan di lokasi dini hari.
Kata dia, saat Ardi menanyakan alasan dirinya diusir, oknum security tersebut mengatakan bahwa hanya instansi yang bersangkutan bisa masuk dan anggota DPRD Jeneponto.
Baca Juga : VIDEO: Kebakaran terjadi di Tappalalo Jeneponto
Padahal atribut seperti id card melekat padanya saat menjalankan tugas.
“Sudah saya pasang id card ku, kenapa saya diusir, saya bingung,” pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD Jeneponto, Irmawati mengatakan tidak ada larangan bagi wartawan yang mau meliput.
Baca Juga : VIDEO: Pelaku Pemerkosaan dan Pencurian di Jeneponto Berhasil Diamankan
“Ini rapat terbatas, bisa meliput setelah selesai dan tidak ada larangan,” katanya.
Menurut Irmawati, pihaknya tidak tahu jika terjadi insiden pengusiran dua orang wartawan oleh oknum security, sebab ,rapat tersebut bukan rapat tertutup.
“Padahal tidak adaji yang di tutup tutupi. Semua jelas dan transparan,” jelas Irmawati.
Baca Juga : VIDEO: Rumah Terduga Pelaku Pemerkosaan di Jeneponto Dirusak Massa
Penulis: Dedi
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar