SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ada begitu banyak program M Ramdhan Pomanto (Danny) yang sudah dinikmati masyarakat Kota Makassar. Salah satu program yang masih membekas saat menjabat wali kota Makassar adalah inovasi lorong hingga mengangkat kesejahteraan para guru mengaji.
Mantan Anggota Badan Anggaran DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil paham betul dengan kepemimpinan Danny. Ia mengawal kepemimpinan Danny selama lima tahun di parlemen Makassar. Danny disebut sebagai sosok yang sangat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan guru mengaji, imam salat rawatib, dan petugas pemandi jenazah di masjid-masjid se-Kota Makassar.
Kata lelaki yang akrab disapa Muda ini, pada 2014 lalu anggaran insentif bagi 3.500 guru mengaji hanya Rp800 juta per tahun. Di masa kepemimpinan Danny sebagai Wali Kota Makassar, anggaran insentif guru mengaji naik menjadi Rp3,5 miliar per tahun.
“Kebijakan Pak Danny dengan menambah lebih dari 4 kali lipat anggaran insentif guru ngaji, ikut memakmurkan masjid-masjid di Kota Makassar. Jumlah guru ngaji di Makassar makin bertambah dari sebelumnya 800 orang menjadi 3.500 orang,” ungkap Muda, Rabu (30/9/2020).
Mantan Ketua BKPRMI Makassar ini meyakini, program penguatan keimanan umat milik pasangan Danny bersama Fatmawati Rusdi di Pilkada Makassar 2020, pasti akan lebih baik. Kesejahteraan guru mengaji pasti akan dikembalikan. Hal ini demi merespon keluhan insentif guru mengaji yang kini sudah tidak dirasakan lagi.
Keberadaan Fatma mendampingi Danny, pun diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan imam masjid hingga guru mengaji. Sebab, Fatma juga punya pengalaman dan kerap bersentuhan langsung dengan majelis taklim.
Di mata Muda, Fatma adalah sosok spesial yang berduet dengan Danny. Mantan anggota DPR RI dan ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidrap dua periode. “Ibu Fatma sangat paham dalam pengelolaan pemerintahan, terutama karakter birokrasi di pemerintahan. Itu kelebihan beliau,” beber Muda yang kini menjabat Sekretaris Partai Gelora Sulsel.
“Memahami cara bekerja birokrasi ini adalah hal yang sangat strategis, karena penggerak pemerintahan adalah birokrasi. Semakin baik kinerja birokrasi, akan berdampak baik pula terhadap pelayanan kepada warga. Di sinilah peran Bu Fatma nantinya saat pasangan ADAMA’ memimpin Kota Makassar,” lanjut Muda.
Inovasi Lorong
Salah satu yang sangat menonjol dalam kepemimpinan Danny ketika menjabat wali kota Makassar, kata Muda, adalah kemampuan melakukan inovasi pada lorong.
“Lorong-lorong ditata, diberdayakan, diterangi yang akhirnya mendapat apresiasi luar biasa dari warga Makassar maupun luar Makassar,” kata Muda.
Visi Tata Lorong Bangun Kota Dunia, dianggap terimplentasikan dengan baik. “Yang menarik, karena warga lorong ikut berpartisipasi secara aktif dalam menata lorongnya,” pungkas Muda. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar