Warga Bunga Eja Akui Kinerja DP Hanya Berpihak kepada Masyarakat Kecil
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Keresahan guru kontrak, dan guru mengaji terhadap insentif mereka yang terlupakan oleh pemerintah mendapat angin segar dari kandidat Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
“Kita akan buatkan kartu khusus untuk guru kontrak, guru mengaji, pemandi jenazah, guru sekolah minggu. Insya allah mereka semua akan terima insentif bulanan,” ujar Danny di sela dialog dengan warga Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kamis (1/10/2020).
Danny menegaskan, janji dengan program berbeda. Sebab program punya sebab akibat. Bilamana PAD Makassar menembus 2 triliun maka dipastikan peningkatan kesejahteraan kepada tenaga pendidik tersebut ditingkatkan.
“Doakan kalau kita dapatkan 2 triliun PAD pasti saya akan tambah. Ingatki, di pemerintahan saya kurang korupsi, jadi uang hanya fokuskan untuk masyarakat,” terangnya.
Danny memang prihatin terhadap nasib RTRW yang bertambah kabur, akumulasi kemunduran-kemunduran tersebut semakin memantapkan DP untuk memutuskan maju 1 kali lagi.
“Keluhan-keluhan seperti inilah yang membuat saya semakin terpanggil berbuat untuk rakyat,” ungkapnya.
Danny mengatakan, di visi 2020/2024 nanti program perkuatan keimanan ummat termasuk yang priotitas. “Intinya dalam islam mengaji itu membentuk karakter generasi, bukan hanya mengaji, tapi belajar tafsir,” terangya.
Mendengarkan pemaparan DP, salah satu guru kontrak Ibu Fajrin, yang mengabdi di SD Impres Layang mengaku tak akan berpaling ke calon lain lagi selain DP.
“Sudah lama ditunggu. Kami yakin pak DP sangat care ini, bisa menangani problem yang ada, termasuk kepada nasib guru, dimana insentif guru kontrak selalu terlambat diterima,” keluh Fajrin.
Sementara Syahrul, salah satu guru mengaji di Bunga Eja Beru, mengaku merasaian banyak kemunduran sejak bukan lagi DP wali kota.
“Bayangkan dua lebaran sudah tidak ada insentif teman-teman diperhatikan. Semoga ke depan guru mengaji lebih diperhatikan karena mereka ini pendidik generasi muda dan mendidik ummat,” tutup Syahrul.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News