RPH di Manggala Tak Memberi Dampak Ekonomi, Nasir Rurung: Perlu Dioptimalkan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kecamatan Manggala selain berada di daerah pinggir dari pusat Kota Makassar, juga dikenal sebagai pemukiman kumuh, kotor dan menjadi daerah pembuangan sampah dan tinja warga Kota Makassar.
Semua citra negatif disandang wilayah ini yang juga terdapat tempat pemotongan hewan(RPH) di Tamangapa. Hanya saja kesejahteraan warga di wilayah ini masih diabaikan pemerintah. Belum ada dampak positif yang bisa dirasakan warga dengan keberadaan sejumlah UPTD di wilayah itu.
Sebut saja keberadaan UPTD pengelolaan kulit di RPH yang dinilai masyarakat belum memberikan dampak ekonomi untuk warga setempat.
“Ini perlu dioptimalkan agar bisa bernilai ekonomi untuk warga dan kesejahteraan mereka pun bisa meningkat,” kata legislator Berkarya yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) IV, Muhammad Nasir Rurung, usai menggelar reses di Jalan RPH Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Kamis(1/10/2020) lalu.
Selain itu ia juga menerima aspirasi terkait perbaikan drainase di jalur masuk RPH yang menjadi langganan banjir tiap tahun. Terutama di wilayah Kampung Kajengjeng.
Termasuk warga ingin kalau pemerintah membangun jalur jalan berupa pembangunan paving blok sepanjang 300 meter yang menghubungkan Kampung Kajengjeng ke RPH.
“Pembangunan paving blok ini guna memudahkan mobilitas warga, apalagi mereka inikan rata-rata mencari makan di RPH. Sehingga jalan ini berguna untuk ekonomi mereka ke depannya,” kata Nasir Rurung.
Selain itu kegiatan reses di Jalan Kajenjeng, Nasir juga diminta oleh warga RT 04 agar bisa membantu pembangunan masjid di wilayah itu. Serta lapangan olahraga warga di RW 06 untuk dilakukan perbaikan agar warga nyaman berolahraga.
“Insyah Allah saya sendiri akan mengeluarkan uang pribadi untuk membantu pembangunan masjid,” katanya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News