SULSELSATU.com, MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar, Irman Yasin Limpo, menyoroti banyaknya lambang yang dipasang di seragam sekolah anak saat ini. Seperti Aku Benci Korupsi, Aku Benci Narkoba, juga Aku Cinta Indonesia.
Menurut None – sapaan akrab Irman YL, lambang-lambang tersebut hanya membebani orangtua siswa. Lambang Aku Benci Korupsi, lebih baik dipasang di kepala dinas, dibanding anak sekolah.
“Bayangkan kalau satu lambang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Aku Cinta Indonesia itu harus ditanamkan dalam jiwa anak-anak kita melalui aksi. Bukan dengan lambang-lambang,” kata None, saat melakukan kampanye di Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Rabu, 7 Oktober 2020.
Baca Juga : Dirut RNI dan Asdep Industri Pangan Kementrian BUMN Kunjungi Peternakan PT BULS Sidrap
Menurut None, membentuk anak yang baik dan benar jauh lebih penting dibanding anak yang pintar. Selain itu, kompetensi dasar anak harus menjadi perhatian.
“Percuma pintar matematika, kalau tidak sopan. Percuma nilainya di sekolah tinggi, kalau tidak menghormati orang tua,” ujarnya.
Peran sekolah dalam membentuk karakter anak, lanjutnya, harus mendapatkan jntervensi dari pemerintah. Karena itu, jika dirinya diberi amanah sebagai Wali Kota Makassar, Perwali Adab Warga Sekolah, menjadi sesuatu yang mutlak. Pihaknya juga akan memprogramkan Dana Bantuan Operasional Sekolah Kota (BOSKot) untuk pendidikan karakter anak.
Baca Juga : Ini Makna Sumpah Pemuda Bagi None
“Pendidikan karakter anak menjadi prioritas kami,” tegasnya.
Sistem digital berupa e-raport juga akan diprogramkan jika dirinya terpilih sebagai Wali Kota Makassar.
Diketahui, di bidang pendidikan, None memang dikenal dengan sejumlah terobosannya. Saat masih menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, ia menciptakan aplikasi e-panrita, yang akhirnya menjadi percontohan nasional. Saat ini, kandidat nomor urut 4 tersebut juga masih tercatat sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). (*)
Baca Juga : Hadapi Resesi, None: Rakyat Harus Rasakan Langsung Kehadiran Pemerintah
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar