SULSELSATU.com, MAKASSAR – Program Studi Akuntansi Terapan, Fakultas Ekonomi (FE), Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kegiatan workshop kurikulum di Hotel Mercure Makassar, Jalan AP Pettarani, pada hari Jumat dan Sabtu, 9-10 Oktober 2020.
Peserta dalam kegiatan workshop tersebut adalah para dosen pada Jurusan Ilmu Akuntansi FE UNM.
Workshop kurikulum tersebut menghadirkan narasumber yang professional atau praktisi pada bidang akuntansi. Narasumber tersebut diantaranya, Ridhawati, dan Andi Abdul Azis Ish. Dari Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah lama menyelenggarakan pendidikan vokasi.
Baca Juga : Sosialisasi Pelaksanaan PDLN, Rektor UNM Tekankan Lebih Selektif Berdasarkan Urgensi dan Kebutuhan
Hadir pula sebagai narasumber, Suwandi, dan Ardaniah Abbas, yang merupakan praktisi akuntansi dan juga sebagai pengurus dari organisasi profesi akuntansi di Sulawesi Selatan.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNM, Prof Thamrin Tahir, dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan kegiatan workshop ini dalam rangka penyusunan kurikulum Program Studi Akuntansi Terapan.
“Karena kami baru saja melakukan upgrade program studi, dari sebelumnya Diploma Tiga Akuntansi menjadi Diploma Empat atau disebut Prodi S1 Akuntansi Terapan sehingga menjadi kewajiban kami untuk menyesuaikan kurikulum sehingga matching dengan kebutuhan kita yang akan menghasilkan lulusan sesuai dengan profil lulusan yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Baca Juga : VIDEO: Penampakan Fasilitas Kampus UNM Rusak Akibat Bentrokan
Senada dengan itu, Ketua Panitia, Masnawaty Sangkala, disela-sela acara juga mengungkapkan bahwa workshop kurikulum tersebut sangatlah dibutuhkan dalam rangka penyusunan kurikulum untuk Program Studi Akuntansi Terapan yang berada dibawah naungan Jurusan Ilmu Akuntansi tersebut.
“Jadi meskipun kami telah lama menyelenggarakan Prodi Pendidikan Akuntansi, Prodi S1 Akuntansi, dan Prodi D3 Akuntansi, tetapi kehadiran Prodi Akuntansi Terapan atau Diploma Empat ini merupakan hal yang baru buat kami. Sehingga kami perlu mendatangkan para ahli dan praktisi yang tentunya paham bagaimana kurikulum yang dibutuhkan Prodi ini,” jelas Masnawaty.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar