Logo Sulselsatu

Opini: Andi Nirawati-Lutfi Hanafi Siap Wakafkan Diri Pimpin Pangkep

Asrul
Asrul

Senin, 12 Oktober 2020 16:21

istimewa
istimewa

Penulis: M Rusydi Arif (Direktur Damai Bangsa Institute)

Di tengah kontestasi perebutan elektoral, 4 kandidat yang telah lolos dan resmi terdaftar di KPUD Pangkep sejak tanggal 23 Sepember 2020 sebagai kandidat yang akan bertarung, masing-masing telah merumuskan konsep dan strategi yang dianggap efektif untuk memenangkan pertarungan yang akan ditentukan pada tangggal 9 Desember 2020.

Dalam rumus perang, salah satu cara ampuh untuk memenangkan sebuah pertarungan adalah kejelian membaca kelemahan dan peta kekuatan lawan. Mengetahui kelemahan dan kekuatan setiap lawan dalam sebuah kontestasi pertarungan [ politik ], maka sesungguhnya separuh tangga kemenangan sudah digapai.

Baca Juga : Di Hadapan Anir-Lutfi, Bupati Ajak Sandiaga Uno Berinvestasi di Pangkep

Proses menapaki tangga kemenangan yang secara teknis dan konseptual dilakukan oleh tim dan paslon itu sendiri sejatinya dibutuhkan adanya kesadaran kolektif-ideologis dan sikap konsisten yang secara terus menerus mesti dirawat dan dan dijaga. Dengan demikian, tahapan selanjutnya dengan medan pertarungan seberat apapun tidak menjadi soal, dan dengan begitu, pintu kemenangan akan mudah diraih, yaitu tinggal menjaga ritme dan efektifitas kerja politik tim pemenangan yang lebih inovatif dan aplikatif.

Sebab, pola kerja pemenangan yang tidak bertitik tolak dari kesadaran kolektif-ideologis antar tim pemenangan berpotensi mudah “masuk angin” karena pilihan politiknya lebih pragmatis. Fenomena tim pemenangan “masuk angin” lazim kita jumpai dan dengan mudahnya berpindah haluan dari tim pendukung satu paslon berpindah ke paslon lain.

Dan di antara 4 pasangan ini, pasangan nomor 4, yaitu Andi Nirawati–Lutfi Hanafi, merupakan paslon yang hadir dengan paradigma baru. Ia hadir dengan segudang gagasan besar, inovatif dan monumental.

Baca Juga : Sandi Siap Investasi Air Bersih, Anir: Mari Raih Kemenangan

Karena itu, paslon ini merupakan “atmosfir baru” yang mengusung tema perubahan untuk menuju Pangkep yang lebih sejahtera. Membangun Pangkep Sejahtera atau masyarakat Pangkep yang menikmati kesejahteraan, sejatinya dibutuhkan figur yang benar-benar memahami secara utuh psikologis masyarakat dan problem besar yang melilitnya dan kemudian secara perlahan melakukan diagnosa secara detil dan terukur terkait sumber persoalan besar yang selama ini menjadi penyumbatnya.

Tagline Pangkep Sejahtera adalah sebuah gagasan monumental yang sesungguhnya dirancang dan didisain dengan kajian dan riset ilmiah. Tagline ini bukan sebatas tagline yang hanya sekedar lips service untuk kepentingan meraih kekuasaan sesaat. Filosofi Pangkep Sejahtera sesungguhnya adalah membangun sumber daya manusia yang unggul dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Terkait menata Pangkep ke depan yang lebih berkeadilan dan berkeadaban, tentu publik harus tau narasi besar yang digelindingkan oleh seorang paslon. Jika kita memotret narasi dan gagasan paslon “Anir-Lutfi” yang tercermin di dalam visi dan misinya, di sana memiliki nilai jual tinggi dan patut diapresiasi oleh publik terhadap paslon dengan akronim Anir – Lutfi ini, yang selama ini tidak pernah dilakukan oleh “penguasa politik” Pangkep sebelumnya.

Baca Juga : Sandi dan Anir-Lutfi Bincang dengan Nurdin Abdullah Lebih Satu Jam

Narasi dan gagasan besar paslon ini dapat terlihat di dalam misinya, sbb: meningkatkan potensi maritim sebagai sumber PAD; memperkuat kemandirian ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan UMKM dan sektor kreatif; menjadikan kabupaten Pangkep sebagai “Pusat Pariwisata 3 Dimensi”; meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas secara merata dengan pola adaptif dalam pendidikan dasar dan menengah selama masa pandemik; menyediakan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan yang paripurna, terjangkau dan manusiawi secara berkesinambungan serta pencanangan Pangkep sebagai zona hijau bebas covid-9; menuju tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani.

Hadirnya Anir- Lutfi di tengah-tengah masyarakat yang disambut dengan antusiasme yang luar biasa adalah bentuk kerinduan rakyat akan lahirnya seorang pemimpin baru yang lama ditungggu-tunggu Terbukti pergerakan paslon ini dari hari ke hari mendapatkan porsi tersendiri di hati masyarakat. Bila turun melakukan sosialisasi dan berdialog langsung dengan warga, tak henti-hentinya mendapatkan apresiasi yang luar biasa tingginya dari berbagai macam lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pedagang pasar sampai ibu rumah tangga biasa dst. Proses interaksi dan komunikasi ini antar dua belah pihak nampak sangat natural. Sangat jauh dari kesan kaku dan protokoler.

Proses yang sangat alamiah ini, haqqul yakin, stakeholder dan masyarakat Pangkep yang ada dengan sendirinya akan terjalin sebuah kesadaran kolektif terkait pola sinergitas antar seorang pemimpin dengan rakyat. Karena rakyat sesungguhnya adalah pemegang kedaulatan politik tertinggi yang kemudian ia serahkan tongkat kedaulatannya kepada calon pemimpin yang dipilihnya. Sinergitas ini adalah sebuah kata kunci untuk terjalinnya ikatan batin yang kemudian ujungnya bermuara pada terjadinya kontrak sosial sekaligus kontrak politik antara pemimpin dengan rakyat.

Baca Juga : Sandiaga Uno Ajak Emak-emak Berjuang Bersama Anir-Lutfi

Salah satu prasyarat utama oleh seorang kandidat untuk memenangkan sebuah pertarungan politik [ pilkada ] adalah kemampuan kandidat itu memahami secara utuh dan jernih atas problematika yang sedang dan akan dihadapi oleh daerah yang akan dipimpinnya tsb. Kesiapan itu dapat terwujud bila kehadiran seorang paslon meletakkan asas “politik moral”. Politik moral merupakan cara berpolitik dengan menekankan moralitas untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh. Inilah arti politik yang sesungguhnya.

Demikian halnya paslon yang berangkat dari paradigma “politik kekuasaan” akan bertumpu pada cara berpolitik untuk mempertahankan dan melaksanakan kekuasaan. Ketika politik kekuasaan yang menjadi tujuan utama seseorang dalam berpolitik, maka yang akan terjadi adalah melanggengkan kekuasaan dan ini berimplikasi negatif pada nilai-nilai demokrasi subtantif. Dan politik pada akhirnya tidak memiliki makna apa-apa selain hanya kekuasaan semata, karena kekuasaan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Cara-cara berpolitik untuk meraih kekuasaan seperti ini adalah sebuah kejahatan demokrasi, alih-alih meneguhkan demokrasi justru mereduksi nilai-nilai demokrasi itu sendiri.

Karena itu, untuk membangun nilai-nilai demokrasi subtantif, dibutuhkan adanya kesadaran kolektif dan sinergitas oleh semua pihak dengan seorang calon pemimpin. Dan pada titik ini, hemat penulis, paslon Anir-Lutfi merupakan jawabannya. Ia akan “mewakafkan dirinya” lahir batin sebagai pemimpin yang lahir dari rahim rakyat. Ia siap menjadi pelayan rakyat bukan pemimpin yang mau dilayani.

Baca Juga : Blusukan ke Pasar, Sandi Yakini Kartu Anir-Lutfi Jadi Solusi

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Metropolitan09 April 2025 00:02
Hotel Grand Kalampa Takalar Mengaku Dirugikan Oknum Pengguna Aplikasi Michat
SULSELSATU.com, TAKALAR – Manajemen Hotel Grand Kalampa di Takalar, Sulawesi Selatan, mengaku mengalami kerugian akibat ulah oknum pengguna apli...
Internasional08 April 2025 20:05
IUMS Serukan Aksi Militer dan Boikot Global terhadap Israel dalam Fatwa Terbaru
SULSELSATU.com – Sekelompok ulama terkemuka dari Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengeluarkan fatwa langka yang menyerukan jihad mel...
Video08 April 2025 19:51
VIDEO: Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto Minta Maaf atas Kekecewaan Keluarga Pasien
SULSELSATU.com – Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto, dr. St. Pasriany, menggelar konferensi pers yang digelar di aula rumah sak...
OPD08 April 2025 19:00
Rp32 Miliar Digelontorkan untuk Perbaikan Jalan Hertasning, DPRD Pastikan Dikerja Tahun Ini
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk mengawal proyek perbaikan Jalan Hertasning di Kota M...