SULSELSATU.com, MAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar Ramdhan ‘Danny’ Pomanto meminta aparat keamanan menangkap pihak yang mengatasnamakan tim ADAMA, yang membagi-bagikan beras ke warga. Menurut Danny, hal tersebut upaya pihak lawan untuk memfitnah dan menjegal Paslon Danny-Fatmawati di kontestasi Pilwalkot Makassar.
Menurut Danny, dirinya menerima laporan di dua lokasi berbeda ada pihak yang beratribut ADAMA yang membagi-bagikan beras, yang ingin memfitnah Paslon Danny-Fatma melakukan politik uang selama kampanye.
“Kami terima laporan di dua kecamatan, ada dugaan perencanaan pihak tertentu yang menggunakan atribut ADAMA membagikan sembako agar kelihatan TSM (terstruktur, sistematisx dan massif). Saya minta polisi dan Bawaslu segera menindakinya,” ujar Danny dalam keterangan pers-nya, Jumat (16/10/2020).
Danny menegaskan, pihaknya tidak memiliki kebijakan membagi Sembako untuk meraup suara pemilih Makassar. Jualan Danny selama kampanye, adalah bukti keberhasilannya selama 1 periode dan program-program rasional yang akan dilakukan bilamana terpilih bersama Fatma pada periode berikutnya.
“Kalau ada yang bagi-bagi Sembako mengaku dari ADAMA, itu adalah fitnah yang keji pada kami,” tambah Wali Kota Makassar periode 2014-2019 ini.
Danny juga berpesan pada lawannya harus menghargai nilai-nilai Sipakatau Sipakalebbi dan menegakkan prinsip _’fair play’_ selama proses kontestasi Pilwalkot Makassar.
Calon Wali Kota Makassar Nomor Urut 1, Moh Ramdhan Pomanto membantah adanya kegiatan pembagian sembako di salah satu wilayah yang mengatasnamakan pihaknya.
Danny, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa kegiatan pembagian sembako dilakukan oleh pihak tertentu dengan tujuan merusak citra paslon Danny-Fatma (ADAMA), agar terkesan mengarah pada perbuatan pelanggaran pemilu, Terstruktur Sistimatis dan Masif (TSM).
“Hari terjadi dua peristiwa yang merugikan pasangan ADAMA nomor 1, yaitu yang pertama adalah di satu kecamatan terjadi pembagian sembako atas mama ADAMA,” kata Danny melalui keterangan persnya, Jumat (16/10/2020)
“Ini sama persis laporan yang masuk ke kami, bahwa ada dugaan perencanaan pihak-pihak tertentu untuk memakai atribut ADAMA untuk membagikan sembako agar kelihatan TSM,” sambungnya.
Adapun kegiatan pembagian sembako oleh kelompok orang yang mengatasnamakan pihaknya terjadi di Kelurahan Maccini, Kecamatan Makassar.
Danny menegaskan bahwa tak ada kebijakan yang dilakukan pihaknya perihal membagi sembako atau model apapun kepada warga.
“Perlu kami sampaikan dari pasangan ADAMA, tidak mempunyai kebijakan membagi sembako atau model apapun kepada masyarakat untuk memperoleh suara,” tegasnya.
Atas kejadian itu, Danny meminta pihak berwajib, kepolisian dan Bawaslu untuk mengusut tuntas kelompok, termasuk otak intelektual kegiatan pembagian sembako mengatasnamakan paslon ADAMA.
“Sehingga kalau ada hal-hal seperti itu, maka kami berharap pihak kepolisian dan Bawaslu segera menindaki,” pungkasnya. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar