SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pasar modal Indonesia mampu bertahan dan tetap eksis di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini.
Pasar modal Indonesia tetap mengalami pertumbuhan pada tahun ini bahkan menjadi pasar modal terbaik di ASEAN.
Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muhammad Touriq mengatakan indikator pasar modal Indonesia terbaik di ASEAN bisa terlihat dari semakin tumbuhnya perusahaan yang melakukan pencatatan sahamnya secara terbuka, di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga : Kinerja Perbankan Syariah Sulsel Lebih Unggul Dibanding Konvensional, Aset Tumbuh 20,62 Persen
“Tahun 2020 ini saja meski masih dimasa pandemi, penerbit efeknya sudah ada 40 perusahaan yang efektif listing di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Dan kalau kita bandingkan dengan negara-negara ASEAN, kita paling bagus neh jumlah perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal,” ujarnya di event Capital Market And Summit Expo (CSME) 2020 yang digelar secara virtual, Senin (19/10/2020).
Ia menambahkan, dari sisi produk reksadana meskipun fluktuasi namun angkanya tetap tumbuh, baik reksadana konvensional ataupun syariah.
Yang cukup menggembirakan, kata Touriq, adalah meningkatnya jumlah investor ritel di Indonesia. Tahun ini saja investor ritel tumbuh 30 persen, jadi diakhir tahun 2019 saja jumlah investor ritel mencapai 2,7 juta, saat ini sampai akhir September 2020 jumlahnya meningkat menjadi 3,2 juta investor ritel.
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
“Ini merupakan sinyal baik untuk pasar modal Indonesia kedepannya, dan CMSE 2020 diharapkan juga dapat mendongkrak jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia,” tegasnya.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar