SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kabar ketidaknetralan camat-lurah di Pilkada Makassar semakin tersiar. Bahkan, satu-persatu RT/RW mengaku mengalami perlakuan tidak adil lantaran dipaksa memilih calon yang bukan menjadi keinginan mereka.
“Beberapa teman-teman diturunkan insentifnya karena sudah terbaca mendukung ADAMA,” ungkap Syahrir Nyarrang, salah satu ketua RT di Kelurahan Kassi-kassi, Kamis (22/10/2020).
Syarir mengaku, kebijakan penurunan isentif RT/RW itu bukan lagi berdasar pada basis kinerja. Syahrir menilai sarat kepentingan politik.
“Saya tidak tau bagaimana dasar penilaian dari camat-lurah, karena tugas saya tetap saya jalankan yakni 9 indikator itu, tapi pak lurah turunkan insentif saya,” tambah Syahrir.
Dia mencurigai, camat-lurah di Pilkada Makassar ditunggangi kepentingan politik. Apalagi sejak dirinya terang-terangan mendukukung paslon nomor 1, isentifnya menurun drastis.
“Dari 1.000.000 juta turun menjadi 250.000 ribu. Saya memang terang-terangan mendukung ADAMA,” ujarnya.
Syahrir mengaku, karena mempertahankan idealismenya untuk memilih tanpa ada paksaan, dia merasa mengalami perlakuan yang tidak adil dari aparat pemerintah kota.
“Yang paling memahami kinerja RT/RW adalah pak Danny Pomanto. Yang bisa mensejahterakan dan mengangkat derajat dan mensejahterakan RT/RW adalah beliau, jadi mau tidak mau kami harus memilih pak Danny kembali,” tegasnya.
Syahrir menyesalkan, saat ini terjadi pengelompokan RT/RW di kelurahannya. Sebab pilihan dan hak politik menjadi alasan.
“Ada juga RT/RW yang dukung paslon lain kok insentifnya tidak terganggu. Kami heran, kenapa aparat pemerintah tidak netral sih, padahal ini wilayah politik, bukan wilayah pelayanan,” sesalnya.
Senada, Aksan ketua RT di Kelurahan Bangkala, mengaku mengalami hal serupa di wilayahnya. Aksan mengaku RT/RW pendukung ADAMA seperti dianaktirikan oleh pihak kelurahan.
“Ada apa, kami ini relawan pemerintah, tapi kenapa ada sekat-sekat sejak pilwali ini berlangsung, kami merasa disisihkan, terus terang saya juga pendukung ADAMA,” ungkapnya.
Mantan wali kota Makassar, yang juga menjadi kontestan di Pilkada Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, meminta RT/RW bersabar atas tindakan oknum pemerintah yang tidak adil terhadap mereka.
“Sabarki, kebenaran tidak pernah kalah, terus berjuang untuk memenangkan masa depan kita, Tungguma,” kata Danny memotivasi. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar