SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hantaman badai Covid-19 yang melanda Indonesia ternyata tidak hanya berdampak negatif. Ada sejumlah sisi positif yang bisa dipetik dari wabah yang turut menyerang dunia saat ini.
Terbukti, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, justru transaksi di Pasar Modal Syariah mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari catatan Bursa Efek Indonesia dimana jumlah investor ritel syariah tumbuh selama pandemi sampai dengan Agustus 2020,lebih dari 20% menjadi 78.000 ribu investor.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh, menuturkan pandemi justru mendorong terus bertumbuhnya investor ritel syariah. Dia menjelaskan disaat pandemi ini, transaksi saham syariah, justru lebih tinggi dibanding kondisi normal dibanding periode sama 2019.
Baca Juga : Kinerja Perbankan Syariah Sulsel Lebih Unggul Dibanding Konvensional, Aset Tumbuh 20,62 Persen
“Manusia itu akan berubah jika dipaksa. Dulu sebelum pandemi, berapa kali seminggu nongkrong di warung kopi, sekarang, dipaksa tidak melakukan hal yang tidak perlu, dana satu minggu habis 3 kali nongkrong, ada uang sisa, apakah belanja online atau pindah menjadi investasi portofolio,” kata Irwan, dalam acara Capital Market And Summit Expo (CSME) 2020 yang digelar secara virtual, Jumat (23/10/2020)
Lebih jauh Irwan mengatakan peningkatan transaksi syariah di pasar modal sudah terlihat dari laris manisnya produk syariah seperti penerbitan sukuk ritel pemerintah yang kelebihan permintaan, dari target Rp 5 triliun namun terealisasi ternyata lebih besar Rp25 triliun.
Menurutnya, budaya shifting dari yang sebelumnya konsumtif ke investasi sudah memenuhi prinsip-prinsip syariah, terlebih jika memilih portofolio saham-saham syariah.
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
“Pasar kita terbesar di dunia dari sisi investasi maupun supply, sekarang, yang kita selalu lakukan dengan stakeholder, pelaku pasar menggali potensi tersebut,” kata Irwan melanjutkan.
Irwan melanjutkan bahwa, dari data yang dia punya para investor di Pasar Modal Syariah adalah anak-anak muda atau milenial. Dia mengatakan, hal ini menunjukkan tren yang baik bagi para kaula muda dalam berinvestasi.
“Investas itu tidak ada kata terlambat, lakukan kapan saja, mau usia muda atau tua. Yang terpenting mulai saja,” kuncinya.
Baca Juga : Hadiri Rapat Pleno TPAKD, Bupati Gowa Komitmen Tingkatkan Digitalisasi Layanan Keuangan
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar