SULSELSATU.com, MAKASSAR – Minggu, (25/10/2020), Moh Ramdhan “Danny” Pomanto mengakhiri agenda kampanye dialogisnya di Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo. Tepatnya di perapatan Jalan Sumba-Bonerate.
Anak lorongnya Makassar itu, lagi-lagi menerima aspirasi warga. Kali ini soal layanan kesehatan.
Sofyan, tokoh masyarakat yang juga Ketua RW 02 bilang. Lebih sulit mendirikan posyandu di wilayah kerjanya ketimbang mencari tikus di dalam selokan (got).
Sehingga dia meminta kepada Danny Pomanto jika kelak terpilih nanti, untuk memperhatikan itu.
“Lebih sulit itu dirikan posyandu dari pada cari tikus di got. Jadi itu saja barangkali, kalau bisa dicarikan tempat. Dimudahkan orang mendirikan posyandu. Karena sekarang ini kalau kita ada dana kelurahan, mau bangun posyandu sulit sekali,” kata papar Sofyan.
Tidak hanya itu, dia meminta kepada mantan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 itu, untuk lebih memperhatikan kesejahteraan kader-kader kesehatan. Insentifnya bisa dinaikkan.
“Mereka (kader posyandu, KB) kadang-kadang berteriak setengah mati bekerja, tapi insentif sedikit sekali daripada Ketua RW. Kita ketua RW mau sumbang, tapi pas-pas juga pak wali,” tutur Sofyan dengan candaan.
“Karena kita (Danny-Fatma) ini satu-satunya calon wakil wali kota perempuan, jadi barangkali sedikit ada perhatian pak wali terhadap kader-kader,” harap dia melanjutkan.
Harapan itu dititipkan ke Danny Pomanto. Karena Sofyan menilai, kinerja calon wali kota nomor urut 1 itu sudah terbukti di masa pemerintahannya dulu. Seperti program kebersihan dan penerangan jalan di lorong-lorong.
“Banyak (warga) yang senang dengan programnya pak Danny. Terutama penggalian drainase dan penerangan lorong. Terus perbaikan jalan. Ada lupa saya sampaikan ke pak wali, rencanya kalau bisa sepeda saja untuk (kendaraan operasional) ketua RT/RW nanti. Jangan scooter, karena kalau di dalam lorong itu scooter lompat-lompat ki,” ujar Sofyan.
Dari program itu diakuinya, antusias warga di Kelurahan Pattunuang lebih mendominasi mendukung ADAMA (akronim Danny-Fatma).
“Antusias masyarakat di sini itu rata-rata pendukung pak Danny tidak banyak bicara. Yang banyak berkomentar itu dari kandidat lain. Rata-rata orangnya Danny Pomanto diam, tapi mereka pasti memilih pak Danny. Ada 6 RW di sini, 18 RT. Sebagian besar memilih pak Danny. Ketua RT-ku saya ada semua ji datang di sini,” aku Sofyan.
“Kalau antusias warga Tionghoa, masih sama pak danny. Karena programnya yang dlihat toh,” sambungnya melanjutkan.
Danny Pomanto pun merespons langsung keinginan Sofyan. Dia mencatat dan merekam aspirasi itu.
Memang kata dia, di masa pemerintahannya di 2014-2019 lalu, ada program yang terintegritas dengan layanan di posyandu. Namanya Jagai Anakta.
“Kami memang punya program tentang Jagai Anakta. Salah satunya, adalah anak usia balita. Termasuk sarana dan prasarananya. Termasuk nanti posyandu kita buat prototype sendiri. Jadi, kita buat posyandu yang bagus. Saya lagi mendesain ini. Insyaallah. Pokoknya, Tungguma,” tanggap Danny Pomanto.
Dia akhir dialog, Danny Pomanto tegas mengatakan, akan mengganti lurah dan camat yang kerap menekan warga (Ketua RT/RW) di masa Pilwalkot Makassar 2020 ini. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar