SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dukungan dan support para aktivis semakin banyak berlabuh di pasangan M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) jelang pencoblosan Pilkada Makassar. Dukungan ini tak lepas dari kinerja dan kepribadian, serta kedewasaan berpolitik duet nomor urut 1 itu.
Pasca-beberapa aktivis dari lintas organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, kini giliran eks Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya, Andi Jimmy Rusman yang menyatakan komitmennya berada di barisan pasangan ADAMA’ (akronim Danny-Fatma). Alasannya, alumnus UIN Alauddin Makassar ini mengaku terkesan dengan sikap terbuka Danny terhadap kelompok-kelompok anak muda.
“Saat menjadi ketua umum cabang, saya sangat sering berinteraksi dengan Pak Danny. Beliau adalah orang yang sangat terbuka, menerima siapapun yang ingin menemuinya. Wajah beliau selalu terlihat bahagia ketika berhadapan dengan anak-anak muda,” kata Jimmy, Minggu, (1/11/2020).
Karakter merakyat ala Danny itu, kata Jimmy, didukung oleh sosok Fatma yang sarat pengalaman. Dengan bekal sebagai mantan anggota DPR RI, menurutnya, Fatma punya kemampuan mumpuni yang dibutuhkan Kota Makassar lima tahun ke depan.
“Sebagai mantan anggota DPR RI, Bu Fatma tentu memiliki jaringan nasional yang luar biasa. Jaringan-jaringan ini kelak yang akan membantunya dalam mengeksekusi program untuk kemajuan Kota Makassar,” beber Jimmy.
Sikap pro Danny-Fatma terhadap generasi muda atau kaum milenial, menurut Jimmy, sangat jelas tertuang dalam program-program strategis pasangan nomor urut satu itu. Sebut saja program penyediaan 100.000 lapangan pekerjaan dan peluang bisnis yang baru.
“Program ini nantinya otomatis akan diisi oleh kelompok usia produktif. Makanya Pak Danny harus kita beri kesempatan satu kali lagi untuk memimpin Kota Makassar. Beliau sudah memberi bukti, bukan sekadar janji,” tegasnya.
Di sisi lain, kata Jimmy, kehadiran Fatma mengobati kerinduan kaum ibu-ibu di Kota Makassar yang sudah lama mengimpikan pemimpin dari kaum perempuan.
“Pada akhirnya, masa depan perempuan akan lebih baik di tangan Bu Fatma. Beliau mampu memahami, merasakan dan memberi solusi masalah-masalah perempuan. Bu Fatma adalah orang yang berpengalaman dalam hal itu karena beliau pernah menjadi ketua tim penggerak PKK juga menjadi aktivis sosial,” demikian Jimmy.
Sebelumnya, ada berbagai gelombang dukungan yang datang dari aktivis untuk ADAMA’. Antara lain aktivis KNPI Sulsel Imran Yusuf, mantan Ketua HMI Cabang Makassar Timur Abdul Muis dan mantan Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, Henny Handayani, beberapa pentolan eks pengurus Pemuda Muhammadiyah, eks Ketua KAMMI Makassar, maupun beberapa kader muda NU. Termasuk yang aktif di organisasi kepemudaan lainnya:
Sebagian beralasan, mendukung Danny-Fatma sama halnya menyelamatkan masa depan Makassar dari “kebangkrutan”. Apalagi, baik Danny maupun Fatma bukan “boneka” dari perusahaan atau pengusaha yang terlilit utang triliunan. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar