Tomas Totaka Minta Danny Hidupkan Bank Sampah dan Selesaikan Masalah Sertifikat

Tomas Totaka Minta Danny Hidupkan Bank Sampah dan Selesaikan Masalah Sertifikat

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kandidat wali kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto kembali melanjutkan kampanye dialogisnya, Jumat, (6/11/2020). Titik pertama yang dikunjungi adalah Jalan Cakalang 3, Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah.

Di lokasi ini, lagi-lagi anak lorongnya Makassar itu berdialog dengan warga. Juga hadir tokoh masyarakat (Tomas) dan Ketua RT/RW setempat.

Aminuddin Ibrahim Daeng Gassing selaku tomas berkeluh kesah. Di depan Danny Pomanto dia bilang, merasakan banyak perubahan. Kinerja pemerintah kota menurun. Misalnya soalnya bank sampah.

“Semenjak bapak (Pak Danny) tidak menduduki jabatan, aduh kasihan kurang diperhatikan (bank sampah). Alasannya karena pelaksana tugas wali kota,” ungkap dia yang juga selaku Ketua Bank Sampah Unit Matallo.

Kondisi ini kata Aminuddin, telah disampaikan ke pihak kelurahan dan kecamatan. Namun, alasannya tetap sama. Dikarenakan 01 Makassar bukan dijabat wali kota defenitif.

“Ada responnya (lurah dan camat). Tapi katanya dari atas, dari Dinas Lingkungan Hidup juga,” bebernya.

Menurut dia pembayaran sampah ke masyarakat (nasabah bank sampah) kadang-kadang mengalami keterlambatan. “(Sekarang) tidak sama waktu Pak Danny Pomanto dulu, ada reward. Sekarang sudah tidak ada. Dulu bagus sekali. Warga datang dia menabung sama kita, sekarang tidak tahu kenapa,” aku Aminuddin.

Atas kondisi ini, dia berharap kepada Danny Pomanto. Jika kelak terpilih, agar bank sampah unit kembali dihidupkan. Apalagi, bank sampah sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Bank sampah harus dihidupkan lagi. Supaya lorong bersih juga. Itu sampah bisa dipilah. Bisa bernilai ekonomis itu sampah plastik. Ada saya punya pengelolaan sampah organik untuk dijadikan kompos. Itu diberikan pemerintah di era pak Danny,” harapnya.

Berbeda yang disampaikan Ketua RW 01 Totaka, Sudirman. Dia berharap agar calon wali kota Makassar nomor urut satu itu, bisa membantu warganya. Belakangan ini mendapat masalah saat mengurus sertifikat tanah di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar.

“Selama ini kita mau urus sertifikat tanah, tapi alasannya BPN tidak bisa. Berapa kali kita menghadap ke BPN. Sedangkan ada aturan kita tahu, sudah 20 sampai 31 tahun sudah gugur. Dianggap bisa mengurus.

Sedangkan ada warga di sini sudah 60 tahun tinggal. Tapi kenapa belum bisa diurus. Jadi, mudah-mudahan bapak duduk bisa membantu kita (warga). Selama ini kan kita bayar PBB,” singkat dia.

Permasalahan itu kemudian dijawab Danny Pomanto. Soal sertifikat tanah, dia bilang akan menggunakan otoritas pemerintah kota semaksimal mungkin menyelesaikannya. Itu jika dia terpilih bersama Fatmawati Rusdi nantinya.

“Jadi begini, pemerintah kota itu bukan yang mengeluarkan sertifikat, itu BPN yang memberi status. Pemerintah kota hanya menyampaikan penguasaan lahan. Insyaallah kalau kita menang, khusus untuk otorisasinya pemerintah kota saya akan bantu ki,” ujarnya.

“Saya tidak bisa menjamin status beralih ke kita (warga). Karena ini kewenangan BPN. Tapi semua urusan di kota insyaallah saya akan maksimalkan. Tapi tolong permintaan (warga) ini harus kolektif, semua yang bersangkutan ikut tandatangan. Sampaikan ke saya langsung. Pokoknya tungguma,” lanjut Danny Pomanto.

Mengenai bank sampah. Danny Pomanto mengatakan, telah menyiapkan program bebas iuran sampah. Sehingga bank sampah kembali hidup.

“Ini mi kadang-kadang ada program-program kandidat, dia mau matikan bank sampah, misalnya buat PLTS pakai incinerator, sampah tidak dipilah langsung dibakar. Ini orang tidak mengerti. Apalagi ada ide, tentang bebas iuran sampah. Itu tidak apa-apa. Saya juga punya program bebas iuran sampah, tapi harus dipilah sampahnya. Jadi sabarki,” tutupnya disambut teriakan ADAMA’ (akronim Danny-Fatma).

Di lain sisi, Tomas Totaka lainnya, Andi Nasrul Rewa menargetkan kemenangan Danny-Fatma di wilahnya. “Insyaallah kami target kemenangan (ADAMA’) 60 sampai 70 persen di Kelurahan Totaka ini,” katanya. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga