SULSELSATU.com, MAKASSAR – Gerbong pendukung Moh Ramdhan Pomanto terus tergerus dan mengalihkan pilihan ke Paslon lain di Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar 2020 ini.
Di wilayah utara Makassar, tokoh masyarakat sekaligus pendiri pelelangan ikan Paotere, H Abdul Rahman Baddu, memilih hijrah ke Palson nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman)
Pilwali 2018 lalu, H Baddu bersama kolega mendukung Danny Pomanto bahkan turut serta memenangkan kotak kosong.
Baca Juga : Ketua Tim Appi-Rahman Soroti Politik Anggaran Pemkot Makassar
“Saya menangkan mulai Pak Ilham, Pak Danny, kotak kosong dulu di daerah sini. Sekarang saya pilih Pak Appi karena saya menganggap inilah calon yang terbaik saat ini,” tegasnya saat ditemui di pelelangan Paotere, Kamis (5/11/2020).
H Baddu menjelaskan alasannya kini memilih Appi-Rahman lantara ia mengingikan adanya perubahan untuk kota Makassar ini, utamanya untuk warga yang mencari rejeki di pelelangan Paotere.
Untuk menuju perubahan ini menurutnya dibutuhkan wali kota yang bisa bersinergi dengan Gubernur.
Baca Juga : Dukungan Makin Massif, Giliran Komunitas Warga Soppeng Tegas Pilih Appi-Rahman
Sosok Appi lah yang kemudian menurutnya calon wali kota yang tepat dan bisa menjalin hubungan atau komunikasi baik dengan Gubernur nantinya.
“Ini semua sudah dijanji, ditata kembali lebih modern itu sudah rencananya Pak Gubernur, tapi tentu disertai dengan yang jadi wali kota sebentar, didukung oleh wali kota, nah saya yakin Pak Appi bisa sinergi dengan Gubernur nanti,” ungkapnya.
Selain faktor itu, H Baddu juga melihat Paslon nomor urut 2 ini adalah sosok yang komplit yang bisa membawa perubahan ke arah lebih baik, utamanya membangkitkan kembali perekonomian.
Baca Juga : Makin Massif, Pengalihan Pilihan ke Appi-Rahman, Pengamat: Warga Memilih yang Tepat untuk Dipilih
“Pak Appi dan Pak Rahman ini saling melengkapi, satu pengusahan level nasional satunya lagi orang lama di Pemerintahan jadi saling mengisi nantinya. Kita ini butuh pemimpin yang sejalan, bukan yang berpasangan karena dipaksakan,” tutupnya.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar