SULSELSATU.com, GOWA – Pandemi Covid-19 menjadi momok di seluruh dunia. Tak hanya kesehatan, ekonomi pun ikut tumbang. Imbasnya, angka warga miskin meningkat dimana-mana. Tak terkecuali di Kabupaten Gowa. Petahana Pilkada Gowa, Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio (Adnan-Kio) punya strategi khusus untuk menanganinya.
Rumah Produktif namanya. Sebuah unit pemberdayaan UMKM yang nantinya ada di tiap-tiap kecamatan. Adnan menjelaskan, Rumah Produktif punya banyak peran. Yakni pusat informasi bisnis dan akses keuangan, pusat informasi pasar, pusat informasi produk dan pusat layanan Konsultasi Bisnis dan Pelatihan kerja/vocation skill.
“Jadi dengan berbagai fungsinya itu, Rumah Produktif sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dan konsultasi bisnis untuk menciptakan usaha baru dan pelaku usaha tersebut,”papar Adnan.
Baca Juga : VIDEO: Kecelakaan di Jembatan Kembar Gowa, Mobil dan Pembatas Jembatan Rusak
Mengapa UMKM mendapat prioritas Adnan-Kio? Pandemi covid-19 yang juga menghantam Kabupaten Gowa, membuat angka kemiskinan dan pengangguran diprediksi bakal naik tahun depan. Untuk itu, diperlukan penanganan serius dari pemerintah. “Untuk itu, langkah strategis yang akan ditempuh oleh Adnan-Kio yakni akan fokus pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),”lanjut Adnan.
Kembali ke Rumah Produktif, mereka yang bergabung akan diberikan pendampingan. Mulai dari memilih bisnis yang akan dilakoni, pendampingan berupa konsultasi dengan para ahli. Bahkan bantuan modal usaha dan pemasarannya.
Baca Juga : Uniknya Wisuda TK Al Husna Gowa, Digelar Sambil Berkebun
“Kalau memang bagus akan diberikan bantuan. Sehingga mereka bisa berkembang dan ketika mereka berkembang, maka akan menyerap tenaga kerja. Semakin banyak UMKM yang berkembang, maka semakin banyak tenaga kerja, maka semakin mampu kita tekan angka kemiskinan dan pengangguran,” sambung Adnan.
Sebetulnya, semasa pasangan berjuluk Doboloki ini memimpin Gowa, angka kemiskinan dan pengangguran menurun.
Adnan-Kio terbilang sukses menekan angka kemiskinan, dari 8,42 persen (2017) hingga kini berada di angka 7,53 persen (2019). Angka ini lebih rendah dari presentase kemiskinan di Sulawesi Selatan sebesar 8,69 persen.
Baca Juga : Pedagang Pasar Sungguminasa Ungkap Harga Cabai Rawit Sudah Turun
Begitu juga untuk pengangguran terbuka. Dari yang sebelumnya berada di kisaran 7 persen (tahun 2017), kini menjadi 4,38 persen di tahun 2019. Namun, bagi Adnan-Kio, jika kembali diamanahkan memimpin Gowa, pengangguran dan kemiskinan tetap menjadi salah satu prioritas.
“Karena pandemi Covid-19 ini, banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, banyak yang kehilangan pendapatan. Meskipun data yang ada sekarang, sampai tahun ini kita bisa menurunkan angka pengangguran sampai di titik 7,43 persen dan angka pengangguran kita 4,38 persen, tetapi saya prediksi tahun depan angka kemiskinan dan angka pengangguran kita pasti akan naik karena adanya wabah covid-19,” demikian Adnan.
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar