SULSELSATU.com, MAKASSAR – “Himbauan Pak Appi di closing statemennya menunjukkan kualitas pribadi Munafri Arifuddin sebagai pemimpin yang berjiwa besar yang selalu mengedepankan cara-cara fair dalam meraih tujuan”.
Hal ini dikatakan Dr Sawedi Muhammad, Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar terkait pesan damai yang disampaikan Appi pada sesi penutup debat perdana di Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.
Dalam debat Pilwalkot Makassar kemarin, insiden penikaman salah satu pendukungnya memantik perhatiaan Appi untuk mengajak seluruh pihak menyajikan pilkada damai pada ‘Closing Statementnya’. Bukan justru mengajak masyarakat memilih dirinya di bilik TPS nanti.
Baca Juga : Ketua Tim Appi-Rahman Soroti Politik Anggaran Pemkot Makassar
Ada tiga poin penting dalam pengamatan sang sosiolog melihat sikap kandidat berjargon Makassar Bangkit itu.
Dr Sawedi memandang sikap Appi ingin menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan Pilkada damai tanpa kekerasan, tanpa teror, tanpa intimidasi dan tidak menghalalkan segala cara.
Menurutnya, penikaman salah satu pendukung Appi-Rahman oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dapat memicu pembalasan dengan kekerasan dan Appi-Rahman tidak menginginkan hal itu terjadi.
Baca Juga : Dukungan Makin Massif, Giliran Komunitas Warga Soppeng Tegas Pilih Appi-Rahman
“Olehnya itu beliau menyerukan bahwa Pilkada Makassar harus berlangsung damai meski timnya telah menjadi korban kekerasan,” ungkapnya, Minggu (9/11/2020) malam.
Selanjutnya yang kedua, Dr Sawedi berpendapat, sesuai dengan kaidah demokrasi yaitu bersaing secara fair dan sehat, Appi menunjukkam ke publik bahwa dirinya konsisten dengan cara-cara kampanye yang santun dan bermartabat.
“Sesuai kaidah demokrasi yaitu bersaing secara fair dan sehat. Pak Appi ingin memastikan bahwa pemimpin kota Makassar haruslah yang terbaik yang dipilih oleh rakyat Makassar melalui cara-cara yang terhormat,” terang Dr Sawedi.
Baca Juga : Makin Massif, Pengalihan Pilihan ke Appi-Rahman, Pengamat: Warga Memilih yang Tepat untuk Dipilih
Ketiga, Appi seolah ingin menegaskan bahwa keselamatan semua anggota timnya dan seluruh warga Makassar adalah prioritas utama.
“Kampanye meraih dukungan publik bukanlah tujuan akhir dari demokrasi tetapi sebagai proses yang sejatinya dilalui tanpa teror dan tanpa kekerasan,” kuncinya lugas.
Sebelumnya dalam sesi penutup debat terbuka, Appi memulai kalimatnya dengan suara lirih seraya menyerukan pesan pilkada damai pasca mengetahui salah satu tim suksesnya Muharram Madjid atau yang akrab disapa Musjaya menjadi korban pembacokan orang tak dikenal.
Baca Juga : Appi-Rahman Unggul di Debat Kedua Pilwali Makassar, Ekonom Senior Hingga Sosiolog Sebut Programnya Solutif
Musjaya mengalami luka cukup dalam akibat ditusuk dengan benda tajam di bagian tubuh pinggang belakang sebelah kiri saat hendak mengikuti acara debat Pilwalkot Makassar di salah satu stasiun TV Swasta di Jakarta.
Appi juga mengajak kepada seluruh pendukungnya untuk tetap tenang dan menyerahkan perkara ini pada pihak kepolisian serta sama-sama mendoakan korban agar segera pulih dari sakitnya.
Selepas debat, Appi langsung bergegas menuju RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat guna menjenguk pendukung setianya.
Baca Juga : Kreatif, Appi dan Rahman Main Film Juga, Viral di Medsos
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar