SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) sudah mewaspadai aksi kecurangan saat pencoblosan hingga penghitungan suara Pilkada Makassar. Selain merekrut saksi resmi di Tempat Pemungutan Suara (TPS), duet nomor urut 1 ini membentuk tim khusus TPS.
Juru Bicara ADAMA’ (akronim Danny-Fatma), Natsar Desi memaparkan, pihaknya menempatkan dua orang saksi militan untuk tiap tempat pemungutan suara (TPS). Dengan demikian, ada 4.788 saksi yang direkrut dari total 2.394 TPS Pilkada Makassar.
“Kalau saksi formal yang di dalam TPS itu dikali dua dengan jumlah TPS. Kita siapkan dua saksi formal di tiap TPS. Kita sudah melaksanakan bimtek (bimbingan teknis) untuk saksi-saksi,” kata Natsar, Selasa (17/11/2020).
Selain saksi formal, ADAMA’ juga menyiapkan saksi bayangan yang bertugas di luar TPS. “Saksi di luar ada juga untuk pengawalan di tiap TPS. Tapi, itu tidak formal, ya. Itu jumlahnya ada banyak,” ungkap Natsar.
Saksi-saksi militan ini berasal dari partai pengusung dan pendukung, komunitas, relawan, simpatisan, dan pendukung Danny-Fatma. “Kita ada komite saksi yang dibentuk. Intinya kita akan melakukan pengawalan ketat,” ucapnya.
ADAMA’ juga telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan saat pencoblosan hingga penghitungan suara.
“Kita juga ada tim khusus. Kita sudah melakukan analisis mendalam terhadap potensi kecurangan. Mulai dari penyelenggara sampai hal-hal teknis. Di simulasi bimtek kita sudah mengungkapkan semua,” terangnya.
Natsar menjelaskan, pihaknya telah mencermati semua upaya yang dilakukan oknum tertentu yang berusaha menjatuhkan ADAMA’.
“Kami melihat juga dari perkembangan ADAMA’ ada upaya dari oknum tertentu. Kita sudah siapkan antisipasinya. Bagaimana model pengawasan dan pelaporan yang akan dilakukan mengantisipasi tingkat kecurangan di TPS sampai penghitungan suara,” pungkasnya. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar