SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pembahasan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS), jadi kendala pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Makassar.
Anggota Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Instalasi Pengelolaan Sampah Kota Makassar, Saharuddin Ridwan, mengatakan FS atau studi kelayakan bisnis mesti dilakukan terlebih dahulu.
Untuk melihat apakah ada kecocokan dengan proyek prestisius itu. Sehingga, kata Saharuddin, Tidak bisa langsung disepakati begitu saja.
Baca Juga : PJ Sekda Pimpin Bersih-Bersih TPA Antang, Persiapan Penilaian Adipura 2023
“Ini kita mau FS-nya dulu diselesaikan, kan ini masih belum,” ungkapnya.
Sejauh ini, tahap studi kelayakan belum dilakukan lantaran masih menanti persetujuan dari Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin. Namun, kata dia, sudah ada satu investor yang telah siap melakukan FS.
Ialah Zhongde Waste Technology. Perusahaan asal Tiongkok ini telah mengajukan surat permohonan untuk studi kelayakan. Melalui perwakilannya di Indonesia, surat itu telah berada di tangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar.
Baca Juga : DLH Sebut Proyek PSEL Makassar Pakai Tenaga Kerja Lokal
“Sudah ada di DLH, pak Wali tunggu juga dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA),” sambung pria yang akrab disapa Sahar ini.
Sahar berharap, studi kelayakan bisa dilakukan secepatnya. Sehingga proses lelang tender bisa dimulai. Sekaligus melanjutkan pembahasan skema kerjasama proyek.
“Sebelum tender ini harus ada finalisasi studi dulu atau FS-nya, FS itu kan panjang dikerjakan, bisa sampai dua satu tiga bulan,” tutup Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Makassar Raya ini.
Baca Juga : Tak Ada Kejelasan, Warga Tamangapa Tutup Total TPA Antang
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar