Bukan Omong Kosong! Ini Fakta Danny Pomanto Sukses di Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

Bukan Omong Kosong! Ini Fakta Danny Pomanto Sukses di Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pasangan M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) sudah siap tampil dalam debat publik kedua Pilkada Makassar, pada Selasa (24/11/2020) malam.

Disiarkan langsung INews TV, debat ini mengusung tema reformasi birokrasi, pelayanan publik, penataan kawasan perkotaan dan ekonomi.

Bagi pasangan Danny-Fatma, tema tersebut bukanlah sesuatu yang baru lagi. Keduanya sudah berpengalaman, terutama dalam hal reformasi birokrasi dan me-manage pelayanan publik.

Buktinya, ada beragam penghargaan ditorehkan Danny saat memimpin Kota Makassar periode 2014-2019. Mayoritas penghargaan tersebut diperoleh atas keberhasilannya mereformasi birokrasi dan mengimplementasikan pelayanan publik yang efektif dan efisien di jajaran Pemerintah Kota Makassar.

Tercatat Danny pernah mengantar Kota Makassar meraih predikat sebagai daerah dengan pelayanan publik terbaik di Indonesia pada 2018 silam. Dibawah kepemimpinan Danny, Kota Makassar juga berhasil menjadi kota nomor satu dalam hal inovasi administrasi negara pada 2017.

Tak hanya penghargaan nasional, berkat keberhasilannya mengelola birokrasi dan pelayanan publik di Kota Makassar, Danny juga dianugerahi penghargaan Open Gov Leadership oleh Pemerintah Singapura pada 2017 dan 2018. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan internasional dalam bidang kepemimpinan dan tata pemerintahan.

Tak cukup sampai di situ. Calon wali kota berlatar belakang arsitek itu juga mengantar Kota Makassar sebagai kota top inovasi Indonesia pada 2016 dan 2017. Termasuk pemerintahan terbaik di Indonesia.

Reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Danny berdampak pada pengelolaan keuangan daerah yang semakin bersih dan transparan. Hal itu diganjar dengan penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK RI selama empat tahun berturut-tutut sejak 2016 hingga 2019.

Dengan demikian, sangat wajar jika sang incumbent itu tak memiliki persiapan khusus jelang debat kedua ini. Sebab menurut Danny, debat kedua adalah momentum yang akan dimanfaatkannya untuk menyegarkan kembali ingatan warga Kota Makassar terhadap bukti dan kerja nyata yang telah dilakukannya.

Bukti kerja nyata tersebut, kata Danny banyak terkikis seiring banyaknya isu-isu miring yang diembuskan oleh oknum tertentu. Padahal, katanya, isu itu diembuskan demi menutupi prestasi-prestasi yang sebelumnya telah diraih.

“Kita tidak ada persiapan khusus, karena konsep pertama kita adalah me-remind orang. Debat publik kedua ini adalah momentum untuk mengingatkan. Orang kadang-kadang cepat pelupa, kemudian memang ada yang sengaja melupakan itu dengan informasi-informasi yang justru tidak punya dasar fakta,” singkat Danny yang pernah dinobatkan walikota terbaik di Indonesia. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga