Kementerian Kelautan dan Perikanan Luncurkan Sistem Resi Gudang Sebagai Hak Jaminan Nelayan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Luncurkan Sistem Resi Gudang Sebagai Hak Jaminan Nelayan

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) melaksanankan peluncuran pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) rumput laut guna mendorong pengelolaan hasil produk disektor kelautan dan perikanan. Acara peluncuran ini berlangsung di Gudang SRG KOSPERMINDO, Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagaimana melihat hasil produk yang mempunyai unsur musiman, maka dari itu perlu dilaksanakan Sistem Resi Gudang (SRG) guna mendorong hasil produksi sekaligus mencegah terjadinya fluktuasi nilai produk yang akan mempengaruhi kinerja usaha. Selain itu Sistem Resi Gudang (SRG) mampu dijadikan salah satu instrumen pinjaman atau pembiayaan bagi para Nelayan.

Direktur LPMUKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarif Syahrial dalam pembukaannya menerangkan bahwa hal Ini merupakan awalan untuk pelaksanaan program yang telah dirancang jauh hari bersama Bappebti, Kemendag, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) dan PT KBI.

Sistem Resi Gudang ini sangat penting untuk memberikan kepastian harga. Terkadang, pembudidaya rumput laut, termasuk nelayan kita dihadapkan turunnya harga ketika produksi melimpah. Diharapkan dengan sistem ini, nelayan tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman penurunan harga saat panen.

“Dengan Sistem Resi Gudang (SRG) pinjaman bisa mencapai 70 persen dari nilai barang yang tercantum, dengan besar pinjaman maksimal 10 Milyar. Hal ini tentu merupakan angin segar untuk koperasi maupun pelaku UMKM sektor kelautan dan perikanan. LPMUKP pun akan terus berupaya untuk memberikan strategi dan alternatif bagi pelaku usaha UMKM KP agar semakin mudah dalam mengakses peminjaman modal, apalagi bagi nasabah yang terkena dampak Covid-19,” kata Syarif Syahrial, Jumat (27/11/2020).

Diharapkan SRG ini dapat menjadi solusi dari keterbatasan akses permodalan yang sering menjadi kendala dalam pengembangan usaha kelautan dan perikanan untuk meningkatkan produktivitas Nelayan.

Sehingga nantinya akan mempengaruhi peningkatan daya saing pelaku usaha kelautan dan perikanan pada perekonomian nasional dan pasar internasional, serta upaya dalam mengantisipasi kondisi kompleks ditengah pandemic Covid-19.

Bersamaan dengan di Makassar, di Benoa Bali juga sedang dilaksanakan kerjasama yang sama resi Gudang antara Bappepti dan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dilanjutkan penyerahan resi gudang oleh PT Perinus kepada pemilik komoditas ikan dan penyerahan pembiayaan secara simbolis oleh LPMUKP.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga