Waspada ‘Spesialis Jekkong’, ADAMA’ Harus Jaga Basis Suara

Waspada ‘Spesialis Jekkong’, ADAMA’ Harus Jaga Basis Suara

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pergerakan massif lintas komunitas masyarakat untuk memenangkan pasangan M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) diprediksi bakal berdampak besar dalam perolehan suara 9 Desember 2020.

Danny-Fatma yang di unggulkan sejumlah hasil survei memenangkan Pilkada Makassar, terus menuai dukungan di sisa waktu jelang pencoblosan. Baik atas nama komunitas, ormas, maupun perorangan. Di sisi lain, relawan, simpatisan, hingga komunitas yang sudah ada sebelumnya, juga makin gencar menggalang dukungan hingga ke tingkat grassroots atau akar rumput.

Akademisi dari Universitas Islam Negeri Alauddin (UINAM), Ibnu Hadjar Yusuf, mengamati, pasangan Danny-Fatma per hari ini masih menjadi kandidat paling diunggulkan. Meski begitu, kerja-kerja tim pemenangan harus terus digenjot dan tetap waspada. Terutama mengantisipasi potensi kecurangan atau “jekkong”.

“Pergerakan tim atau komunitas ADAMA’ sangat progresif dan kelihatan menyasar lorong atau gang di setiap sudut kota. Pergerakan yang alami, terlebih lagi memang warga yang meminta untuk silaturahmi dan ingin mengenal program ADAMA’,” ucap Ibnu kepada awak media, Minggu (29/11/2020).

Dengan kondisi tersebut, lanjut Ibnu, hal ini tentu akan memberikan pengaruh terhadap elektabilitas ADAMA’. Apabila hal ini terus dipertahankan hingga saat pencoblosan nanti, kata dia, ADAMA’ sesungguhnya tinggal menunggu kemenangan.

“Pergerakan tim atau komunitas ADAMA’ akan besar pengaruhnya kepada warga Kota Makassar untuk menjatuhkan pilhannya. Tentu elektabilitas ADAMA’ semakin terdongkrak sesuai dengan pergerakan lapangan,” tutur Ibnu yang juga eks aktivis mahasiswa ini.

Ibnu menyarankan agar tim pemenangan nomor urut 1 itu untuk tetap on the track dan menjaga kantong-kantong suara Danny-Fatma hingga detik-detik pencoblosan. Tidak memberi ruang ke pihak yang ingin melakukan kecurangan, ataupun “jual-beli” suara.

“Strategi yang dimainkan ADAMA’ cerdas, fokus, dan terarah, di tengah badai politik yang terus ditujukan. Tim ADAMA’ tidak terpancing oleh pola-pola klasik yang dimainkan. Atmosfer dan semangat relawan ADAMA’ penuh rasa optimistis,” tandas Ibnu, mantan ketua bidang di Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

Jelang pencoblosan, tanda-tanda “Jekkong” juga semakin nampak. Itu tercermin dari berbagai indikasi. Mulai ada yang memanfaatkan mempolitisasi ASN, dugaan bagi-bagi sembako, hingga dugaan politik uang.

Bisa jadi, cara-cara yang dilakukan pihak yang diduga adalah ‘spesialis jekkong’ tersebut, karena peluang memenangkan pilkada semakin sulit jika mengacu pada temuan survei. Sehingga mengimbangi kekuatan ADAMA’, mereka bisa saja menghalalkan segala cara.

Sebelumnya, lembaga survei kredibel SMRC menunjukkan pasangan ADAMA’ unggul jauh meninggalkan lawan-lawannya. Elektabilitas Danny-Fatma di atas 40 persen. Begitu juga beberapa lembaga lain, seperti CRC, dan lembaga lainnya yang stabil di posisi pertama. (*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga