Deswita Unifa Raih Posisi 4 Terbaik Nasional
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Universitas Fajar (Unifa) kembali menorehkan prestasi. Desa Kabba, Kecamatan Minasatenne, Kabupaten Pangkajenne dan Kepulauan, yang menjadi desa dampingan Unifa meraih posisi 4 atau harapan 1 penilaian program Desa Wisata Terbaik (Deswita) 2020
Penyerahan hadiah ini digelar di Jakarta dalam acara Apresiasi Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pendampingan Desa Wisata 2020, Rabu (2/12/2020) malam.
Kabba merupakan desa yang didampingi Unifa untuk mengikuti Kegiatan Pendampingan Desa Wisata Regional II (Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua) yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Acara yang berlangsung secara luring dan daring bertempat di Hotel Raffles Kuningan, dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wisnhutama Kusubandio secara virtual dan dilanjutkan dengan sambutan dan laporan dari Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Wisnu Bawa Tarunajaya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada 105 perguruan tinggi yang melakukan pendampingan pengembangan desa wisata. Mereka melakukan Training of Trainer (ToT) bagi para pengajar atau dosen yang mendampingi desa wisata dengan cakupan materi seperti sadar wisata, sapta pesona, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability), pelayanan prima (exploring, packaging, presentation) dan pengembangan potensi produk pariwisata”, ujar Wisnu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa implementasi protokol kesehatan di desa wisata menjadi hal yang penting, untuk menumbuhkan kepercayaan diri wisatawan yang akan datang berlibur ke desa mereka.
Ketua Tim Pendampingan Desa Wisata Unifa, Nasrullah, SST.Par., M.Sc. menyebutkan ia dan timnya merasa bangga dan bersyukur karena telah meraih posisi ke 4 secara nasional untuk kategori desa wisata terbaik.
“Tentu kami bangga atas pencapaian ini. Kerjasama tim dan juga antusiasme warga desa Kabba yang didampingi juga menjadi faktor penting sehingga kami bisa mendapatkan posisi ke empat desa wisata terbaik,” paparnya.
Pada kesempatan itu Kemenparekraf memberi apresiasi kepada 20 perguruan tinggi yang melakukan pelatihan dan pendampingan. Tercatat pada peringkat satu ada Sekolah Tinggi Pariwisata Riau yang melakukan pelatihan dan pendampingan di Koto Masjid.
Kemudian secara berurutan Akademi Pariwisata Mandala Bhakti di Desa Wisata Lembah Dongde-Desa Gentungan Karang Anyar, Jawa Tengah, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. Universitas Fajar Makassar di Desa Kabba, Sulawesi Selatan, Politeknik Internasional Bali di Desa Wisata Bongan, Tabanan. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti di Desa Wisata Cikolelet Serang, Banten, Universitas Negeri Padang di Kampung Wisata Payo Solok, Politeknik Sahid di Kampung Keranggan Tangerang Selatan, STIMI Handayani Denpasar di Desa Wisata Baha Mengwi.
Universitas Riau Cagar Budaya Koto Sentajo di Kuantan Singingi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Desa Banyuresmi Pandeglang, Banten, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram Desa Wisata Sembalun NTB, Poltekpar Bali di Desa Cau Belayu Tabanan, Institut STIAMI di Kampung Lengkong, serta Universitas Dian Nuswantoro di Desa Walitelon Temanggung, Jawa Tengah. Kemudian Poltek Balikpapan di Desa Mentawir, Politeknik Negeri Sambas di Desa Wisata Temajuk, STIPAR Tamalatea Makassar di Desa Wisata Datara, Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA di Desa Wisata Garongan Sleman, D.I. Yogyakarta, yang terakhir Universitas Syah Kuala di Desa Nilam Ranto Sabon. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News