SULSELSATU.com, JAKARTA – Pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) memang sangat dewasa dalam berpolitik. Ia tak baperan, apalagi sampai menganggap para rivalnya adalah musuh. Melainkan mitra dalam berdemokrasi.
Karena itu saat debat pamungkas, Jumat (4/12/2020), pasangan nomor urut 1 ini secara terbuka menawarkan sistem kolaborasi kepada para rivalnya bila diamanahkan memimpin Kota Makassar lima tahun ke depan. Baginya, kolaborasi merupakan kunci di era disrupsi.
Ajakan kolaborasi itu berawal ketika Danny Pomanto menjawab pertanyaan dari panelis tentang betapa pentingnya big data untuk mengetahui jumlah pasti warga miskin di Kota Makassar.
“Program ADAMA’ yaitu Sombere dan Smart City sudah berbasis big data. Jadi kami sudah punya big data. Sub big data soal kemiskinan inilah harus di-update. Saatnya hari ini kita harus membuat big data khusus untuk kemiskinan,” ulas Danny Pomanto.
Calon wali kota nomor urut 4, Irman Yasin Limpo alias None menanggapi pemaparan Danny. Ia setuju betapa pentingnya big data di era disrupsi sebagai langkah pemerintah dalam mengambil langkah atau kebijakan.
Mendengar hal itu, Danny Pomanto mengakui apa yang disampaikan None. Seolah satu ide dan pikiran, Danny Pomanto secara gamblang menyampaikan akan mengajak None bergabung di pemerintahannya untuk menyelesaikan persoalan big data jika terpilih menjadi Wali Kota Makassar nanti.
“Tadi Pak None (tanya) tentang big data, saya kira big data-nya memang belum semua selesai. Nanti insya Allah kalau saya masuk kembali (terpilih menjadi wali kota) saya undang Pak None di situ,” ucap Danny Pomanto.
Dalam beberapa kesempatan, Danny maupun Fatma memang selalu menyerukan kepada kandidat untuk bertarung ide dan gagasan. Sebab, apabila itu positif bisa diadaptasikan kepada siapa saja kandidat yang terpilih nantinya.
Termasuk saat closing statement, Fatma mengajak kepada seluruh kandidat untuk senantiasa mengedepankan sportivitas dalam bertarung.
“Kepada Pak Appi-Rahman, Deng Ical-Fadli, Pak None-Andi Zunnun, kita bertarung dalam pilkada ini untuk beradu ide, adu gagasan, menjunjung tinggi budaya sipakatau, sipakainge, sipakalebbi,” kunci Fatma. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar