SULSELSATU.com, MAKASSAR – Keinginan untuk melihat pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny) memenangkan Pilkada Makassar 2020 makin tidak terbendung. Lintas elemen masyarakat kompak menyuarakan untuk mencoblos pasangan nomor urut satu itu.
“Di masa tenang ini mari ki menenangkan pikiran dan memantapkan hati untuk memenangkan Danny-Fatma. Jangan terpengaruh dengan godaan dan upaya-upaya dari kandidat lain,” kata Zulfikar, tokoh masyarakat di Kecamatan Tamalate, Senin (7/12/2020), yang terang-terangan siap mendukun ADAMA’ (akronim Danny-Fatma).
Pentolan Aliansi Tamalate Bersatu itupun mengajak masyarakat lainnya untuk memenangkan ADAMA’. Baginya, hanya di tangan Danny dan Fatma yang akan bisa membawa Kota Makassar jauh lebih baik. Keduanya dinilai sudah terbukti dan punya kapasitas mumpuni.
“Pilih pemimpin yang sudah terbukti berkarya untuk Makassar. Dua tahun ma menunggu (sejak kemenangan kolom kosong pada Pilkada Makassar 2018) tunggu momen ini. Saatnya tumpahkan semua dan buktikan di TPS. Danny-Fatma harga mati,” tegas Firdaus.
Asrul, pemuda asal Rappokalling, mengaku sejak awal sudah memutuskan akan mencoblos Danny-Fatma. Keyakinannya pun makin menebal melihat perlakuan lawan politik yang terlihat begitu bernafsu ingin menggagalkan ADAMA’.
“Pilih nomor satu, ADAMA’. Jangan pilih yang omong kosong, arogan, selalu menebar fitnah. Lawan dengan mencoblos ADAMA’. Perlihatkan bahwa hanya ADAMA’ yang pantas memimpin Makassar,” kata salah satu anggota klub motor ini.
Di tempat lain, Syamsiah, salah seorang emak-emak yang mengaku pendukung kolom kosong pada Pilkada Makassar 2018 mengaku, inilah saatnya untuk mengantarkan Danny Pomanto menjadi Wali Kota Makassar.
“Kita tunjukkan koalisi rakyat menang di Makassar. Kita harus bersatu 9 Desember mencoblos Danny-Fatma sekaligus memberi kekalahan bagi penebar omong kosong dan perusak demokrasi,” seru anggota majelis taklim di Mamajang.
Cia, sapaan akrabnya, tidak ingin Makassar dikuasai oleh orang yang salah. Menurutnya, Danny Pomanto sudah mempersembahkan bukti saat menjadi Wali Kota Makassar periode 2014-2019, dan itu mesti dilanjutkan. “Salah memilih berarti menderita ki lima tahun. Hidup Pak Danny,” pungkasnya Cia.
Sementara itu, tokoh pemuda di Tamalate, Sofyan Mansyur, menyebut jika 9 Desember merupakan momentum kemenangan koalisi rakyat. Karena itu, ADAMA harus dimenangkan, karena terbukti tidak punya dekkeng yang berambisi ingin menguasai Makassar. Tidak punya kepentingan bisnis besar yang terlilit utang triliunan.
“Sangat bahaya Makassar jika sampai jatuh ke calon pemimpin yang dibelakangnya punya kepentingan bisnis lebih besar. Bisa-bisa Makassar ini digadaikan. Apalagi kalau sampai tersangkut utang triliunan,” pungkas Fyan. (*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar