Air Meluap, KWA Bantimurung Maros Ditutup Sementara
SULSELSATU.com, MAROS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerentah Kabupaten (Pemkab) Maros melakukan penutupan sementara Kawasan Wisata Alam (KWA) Bantimurung yang berada di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.
Penutupan itu dilakukan akibat tingginya debit air yang terjadi tiap tahun di aliran sungai Air Terjun Bantimurung pada musim penghujan yang cukup ekstrem.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, M. Ferdiansyah mengatakan jika penutupan itu untuk mengantisipasi luapan air yang bisa terjadi kapan saja.
“Kita tutup dulu KWA Bantimurung pertanggal hari ini. Kita tidak mau kalau kondisi begini masih ada pengunjung yang mendekat ke aliran sungai, karena sangat bahaya. Kami tidak mau jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ungkap Ferdiansyah saat di konfirmasi awak media, Minggu (20/12/2020).
Menurut Ferdiansyah, selain alasan keselamatan pengunjung, pihaknya bersama Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) juga butuh waktu untuk melakukan pemulihan pasca cuaca ekstrem yang menerjang KWA Bantimurung.
“Jadi untuk waktu dibukanya itu tidak ada tanggal tentu, karena kita tidak bisa memastikan sampai kapan cuaca ekstrem berlangsung. Setelah dianggap aman untuk dibuka, kita harus melakukan pemulihan lagi, pembersihan dan penataan ulang sarana prasarana yang terdampak luapan air,” jelas Ferdiansyah.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Maros, Yusriadi Arief mengungkapkan, untuk kerugian material sendiri baru bisa dihitung setelah berakhirnya cuaca ekstrem. Sedangkan untuk penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri ditaksir Rp40an juta dalam sepekan.
“Kita tunggu dulu berakhirnya cuaca ekstrem, tapi untuk kerugian pendapatan itu sudah jelas menurun karena tren pengnjung pada hari Senin hinga Kamis rerata minimal 100an pengunjung, sedangkan Jumat, Sabtu dan Minggu lebih dari 1.000 pengunjung, jadi jika kalikan retribusi masuk sebesar Rp30.000, total dalam sepekan ada sekira Rp40 juta lebih kita kehilangan PAD,” bebernya.
Penulis : Indra Sadli Pratama
Editor: Didi
Cek berita dan artikel yang lain di Google News