SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi narasumber pada kegiatan webinar via zoom dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-21 Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sulawesi Selatan, di Ruang e-Panrita Disdik Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Makassar, Senin (21/12/2020).
Webinar yang diikuti para pengurus anggota Dharma Wanita Persatuan kabupaten kota se Sulsel ini mengambil tema, ‘Peran Pendidikan Keluarga Dalam Mengarungi Dampak Pandemi Covid-19’.
Prof Jufri mengatakan, rumah sebagai sekolah pertama dan orang tua sebagai guru pertama dan utama dalam proses perkembangan anak.
“Jadi pendidikan keluarga adalah proses pendidikan yang dilakukan oleh ayah dan ibu sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk mengajarkan dan memberikan nilai-nilai, akhlak, keteladan dan kefitrahan,” tutur Prof Jufri.
Pria kelahiran Jampea Kepulauan Selayar ini mengemukakan, virus corona yang melanda dunia, mampu meluluhlantakkan semua sector, termasuk sector pendidikan. Sejak pandemic covid-19 melanda, banyak orang tua stress, siswa juga sudah mulai jenuh di rumah, ingin segera ke sekolah, berjumpa dengan teman-temannya.
Prof Jufri mengutip survey University of Michigan bahwa ada 52 persen orang tua mengalami stress selama pandemic karena alasan finansial. Tidak sedikit orang tua mengaku mengalami stress hingga terjadi peningkatan intensitas hukuman fisik dan psikologis yang diberikan pada anak di masa-masa karantina mandiri. Lebih menarik lagi, kata Prof Jufri, peningkatan ini ternyata dipicu oleh alasan keuangan.
“Lima puluh persen di antaranya mengaku stress datang lantaran mereka kuatir tidak bisa membayar berbagai tagihan sedangkan, 55 persen akan kehabisan uang selama di rumah saja, dan 50 persen lainnya mengaku semakin berkonfliknya hubungan mereka dengan anak disebabkan isolasi sosial,” papar Prof Jufri.
Mantan Dekan Fakultas Psikologi UNM ini mengakui, pandemic covid-19 tidak melulu memberi dampak negatif. Tapi terus terang, kata Prof Jufri, pandemic covid-19 ini juga memberi nampak positif, membawa keberkahan, membawa hikmah dibaliknya, yaitu belajar dari rumah membangun kedekatan, keharmonisan, dan keakraban antara orang tua dengan anak-anaknya.
Ia menegaskan bahwa peran ibu dalam BRD menjadi penentukan keberhasilan BDR. “Saya katakan begitu, karena paham betul ibu-ibu mengembang banyak sekali tugas, bukan hanya tugas domistik, tapi juga tugas-tugas public, dan bertambah satu lagi, yaitu menjadi guru, pendamping, menjadi pengasuh bahkan menjadi konselor,” ucap Prof Jufri.
Editor: Didi
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar