FEB Unhas Gelar Webinar Outlook Market Economic and Financial Market Indonesia 2021

FEB Unhas Gelar Webinar Outlook Market Economic and Financial Market Indonesia 2021

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kolaborasi antara Departemen Ilmu Ekonomi (DPI), Program Magister Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (MEPP), Program Magister Ekonomi Sumber Daya (MESD), Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) dan Lab ilmu ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Webinar Outlook Market Economic and Financial Market Indonesia 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada 23 Desember 2020.

Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir , S.E., M.Si, CIPM., dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dan menghadirkan berbagai narasumber hebat.

“Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Ekonomi, biasanya diadakan secara luring di kampus Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, namun ditengah kondisi yang bahaya pada saat ini, alhamdulillah kita masih tetap bisa mengadakan kegiatan yang bermanfaat ini. Setiap tahunnya kegiatan ini menghadirkan narasumber yang hebat, terkhusus tahun ini kita mendapatkan kesempatan bisa sharing Bersama Adriani, SE., MA. Sesditjen PHI dan Jamsos Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Dr. Abd. Hamid Paddu, MA. Dosen Departemen IE FEB Unhas dan Dewas BPKH Republik Indonesia,” ungkap Abdul Rahman Kadir saat memberikan sambutan.

Ia juga menambahkan dengan webinar ini dapat memberikan informasi baru serta evaluasi pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 di tengah Pandemi Covid-19, dan memprediksi bagaimana kondisi ekonomi kedepannya.

“Saya dan kita semua berharap kegiatan ini memberikan kita banyak informasi baru dan pengetahuan baru dalam mempersiapkan diri di tengah kondisi ketidakpastian seperti ini, selain itu dengan dilakukan webinar kali ini memberikan kita juga informasi terkini atau berupa sebuah evaluasi ekonomi Indonesia dan Global. Proyeksi kedepan tentu sangat perlu dipersiapkan demi menghadapi new normal di 2021,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Retno Fitrianti S.E M.Si, Kepala Laboratorium Departemen Ilmu Ekonomi FEB Unhas dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan rutin ini meski dilaksanakan secara daring.

Rasa syukur yang sama juga disampaikan oleh Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Dr. Sanusi Fattah S.E,M.Si. sekaligus sebagai moderator pada kegiatan kali ini menyampaikan terima kasih atas antusiasme dari para mahasiswa yang sangat semangat mengikuti Webinar Outlook Macro economy and Financial Market Indonesia 2021 ini sampai akhir.

Pada Webinar ini, Narasumber pertama, Adriani, SE., MA. menyampaikan beberapa hal terkait Prospek Tenaga Kerja di Tahun 2021 termasuk salah satu program unggulan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI saat Pandemi Covid-19 saat ini yaitu Kartu Prakerja.

“Salah satu program dari Kementerian Ketenagakerjaan yaitu kartu prakerja dengan jumlah pendaftar sebanyak 8,4 juta (orang) sedangkan jatahnya hanya 5,6 juta (orang) sehingga prioritas utama kartu prakerja pada masa Pandemi Covid-19 ini ialah mereka yang kehilangan pekerjaan dan salah satu prediksi kami nanti ketika pasca Pandemi bahkan harus dipersiapkan sedini mungkin yaitu jenis keterampilan dalam teknologi sebesar 26,9%, keterampilan fisik dan manual sebesar 6,2%, keterampilan kognitif lanjutan 1,9%, keterampilan emosional dan sosial 4,1%, keterampilan kognitif dasar sebesar 0,9% dan yang terakhir seluruh jenis keterampilan diatas 42,4%,” ujarnya.

Sementara itu, Narasumber Kedua, Dr. Abd. Hamid Paddu, MA., Dosen departemen IE FEB UNHAS sekaligus DEWAS BPKH RI menyampaikan beberapa hal terkait Pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap semua komponen prekonomian serta proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021.

“Pandemi Covid-19 berdampak kepada semua komponen ekonomi seperti data yang didapatkan di BPS (Pertumbuhan PDB berdasarkan komponen (Q32020, YoY)) pada komponen rumah tangga terjadi gelombang PHK daya beli masyarakat melemah 2.17% pad belnja pemerintah sebesar 0,72%, -2,11 sektor investasi permintaan lesu keaykinan bisnis lemah, dan terakhir pada ekonomi global melambat permintaan ekspor melemah yaitu -2,30%,” ungkapnya.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 dimana tahun tersebut merupakan titik balik ekonomi di berbagai negara mulai tumbuh positif setelah sepanjang tahun 2020 ekonomi tumbuh negatif akibat Pandemi Covid-19 berkepanjangan. Pada tahun 2020 ini terjadi sekitar -2,4% dan diprediksikan pada tahun 2021 sebesar 4% dan pada tahun 2022 diprediksi sebesar 2,10%,” tutupnya.

Editor: Andi Hermanto

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga