SULSELSATU.com, Makassar – Ada pepatah mengatakan, jangan suka cepat marah nanti Anda akan lebih cepat tua. Jika ditelaah dari segi medis, bahaya marah ini bisa jadi ada benarnya, lho. Mengapa bisa?
Saat Anda marah, seperti diulas klikdokter, akan terjadi peningkatan berbagai senyawa yang dapat mencetuskan inflamasi dan mengaktifkan saraf simpatis. Senyawa ini akan meningkatkan risiko Anda terkena berbagai penyakit jika berlangsung secara terus-menerus, termasuk serangan jantung dan stroke.
Studi menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kemarahan dan kejadian serangan jantung. Mereka yang kerap marah ternyata berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung. Tidak hanya itu, pemarah juga memiliki peningkatan risiko terkena stroke dalam beberapa jam setelah kemarahan.
Baca Juga : Jangan Kendor, Simak Tips Menjaga Kesehatan di Musim Penghujan
Dalam waktu dua jam setelah seorang marah, terjadi peningkatan kejadian serangan jantung sebesar lima kali dan peningkatan stroke sebesar empat kali. Selain itu, pada pemarah juga terjadi peningkatan terjadinya gangguan irama jantung.
Mereka yang kerap kali mudah marah biasanya merupakan tipikal orang yang tak tahan terhadap ketidaknyamanan, walau hanya dirasakan sedikit saja. Ada beberapa faktor yang umumnya membuat seseorang menjadi pemarah, mulai dari latar belakang keluarga, sifat otoritatif, sedang mengalami sindrom pramenstruasi (PMS), pengaruh obat tidur, menderita hipertiroidisme, hingga rasa lapar!
Untuk latar belakang keluarga, biasanya orang pemarah hidup di keluarga yang cenderung ‘kacau’ dan tidak terjalinnya komunikasi dengan baik. Bahkan, sifat mudah tersinggung dan marah sebenarnya juga bisa diturunkan dari gen. Jadi ada kemungkinan kalau orang tuanya pemarah, anak yang dilahirkan juga bisa jadi sosok pemarah.
Baca Juga : Tips Puasa Tetap Lancar di Masa Pandemi Covid-19
Editor: Midchal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar