Pengamat: Pj Wali Kota Tak Legowo Terima Pemimpin Terpilih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Masa jabatan Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin sisa menghitung hari. Diakhir masa jabatannya Rudy dinilai tak legowo menerima wali kota dan wakil wali kota terpilih.
Pasalnya, Rudy dengan tegas menolak bertemu dengan tim transisi Danny-Fatma. Alasannya tidak ada yang penting untuk dibahas.
Bahkan, dirinya tidak menghadiri rapat paripurna penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi yang digelar DPRD Makassar. Hal tersebut menuai sorotan dibanyak kalangan.
Pengamat pemerintahan Andi Lukman Irwan menganggap sikap Pj Wali Kota Makassar yang terkesan politis dinilai sangat arogan, dan tidak menunjukkan sikap kenegarawan.
Seharusnya, kata Lukman sebagai pejabat yang hanya sementara saja Rudy sepantasnya memberikan ruang kepada pemimpin sah yang akan menjalani program APBD.
“Yang mau jalankan nanti ini pemerintahan adalah walikota terpilih, jangan kemudian terjebak dengan kepentingan yang politik,” jelas Lukman Irwan.
Seperti halnya, saat Rudy Djamaluddin melarang walikota terpilih (Danny)bertemu ASN menunjukkan bahwa sikap tidak baik, karena dapat menghambat akselarasi program yang dicanangkan Danny-Fatma untuk rakyat.
Apalagi, sejumlah persoalan seperti pandemi Covid-19 sangat mendesak harus diselesaikan oleh wali kota terpilih untuk lebih meringankan beban masyarakat dengan situasi ekonomi seperti saat ini.
“Harusnya Pj Wali Kota Makassar harus memperlihatkan dirinya sebagai pemimpin yang tidak berfikir politis, dan mengutamakan kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Olehnya, ia pun menduga pikiran politik yang selama ini di mainkan oleh Rudy Djamaluddin membuat dirinya lupa diri bahwa dirinya ditugaskan sementara hingga pilkada sukses. (*)
Penulis: RESTI SETIAWATI
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News