Kudeta Myanmar, Militer Deklarasi Ambil Alih Pemerintahan
SULSELSATU.com, Myanmar – Militer Myanmar mendeklarasikan mengambil alih pemerintahan, Senin (1/2/2021) pagi. Pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan para pemimpin lainnya ditahan di tengah hasil pemilu yang kacau. Demikian seperti dilansir LBC.
Para politisi ditahan pada dini hari, dengan TV militer mengklaim kekuasaan telah diserahkan kepada Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing karena “penipuan pemilu”.
Aksi militer ini terjadi setelah beberapa hari meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan tentara atas pemilihan yang disengketakan.
Myanmar yang juga dikenal sebagai Burma, dikendalikan oleh militer sebelum reformasi pada tahun 2011 membentuk pemerintahan.
Seorang penyiar di Myawaddy TV milik militer membuat deklarasi tersebut pada Senin pagi, menyusul kekhawatiran berhari-hari tentang ancaman kudeta militer saat sesi parlemen baru Myanmar akan dimulai.
The Irrawaddy, kantor berita online melaporkan Suu Kyi, pemimpin tertinggi negara, dan presiden negara, Win Myint, ditahan pada Senin dini hari. Layanan berita mengutip Myo Nyunt, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang berkuasa Suu Kyi.
Laporan itu mengatakan anggota Komite Eksekutif Pusat partai, legislator dan anggota kabinet daerah juga telah ditahan. Akses telepon dan internet ke ibu kota Naypyitaw juga sudah hilang di tengah kudeta yang dilaporkan.
Editor: Midchal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News