SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pegawai hiburan yang tergabung dalam AUHM Kota Makassar berencana kembali turun melakukan aksi demonstrasi di Balaikota, Jalan Ahmad Yani, Rabu (9/2/2021).
Ribuan massa aksi turun ke jalan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah mengenai pembatasan kegiatan masyarakat.
“Kalau kita prediksi sekitar 1.500 orang yang terlibat. Kita sementara koordinasikan dengan pihak kepolisian,” ujar Ketua AUHM, Zulkarnaen Ali Naru, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga : VIDEO: Rudy Djamaluddin Kabur saat Hendak Diwawancarai Soal Korupsi Nurdin Abdullah
Dalam aksi unjuk rasa, dia berharap Pj Walikota bisa menemui mereka. Sebab massa akan bertahan di lokasi jika aspirasinya tidak diterima langsung Rudy Djamaluddin.
“Kalau Pj Walikota tidak temui kita, kita nginap di Balaikota,” tambahnya.
Zulkarnaen menyampaikan keberatan dengan pembatasan jam malam yang kembali diperpanjang sampai 23 Februari 2021.
Baca Juga : VIDEO: KPK “Obrak-abrik” Kantor Rudy Djamaluddin
Pihaknya sangat dirugikan karena berdampak terhadap pendapatan yang diterima.
“Kita turun ini, karena tuntutan itu dari pekerja,” tambahnya.
Dia menilai aturan itu terkesan tebang pilih, karena hanya berorientasi pada jenis usaha tertentu. Selain itu, dianggap akan membunuh keberlangsungan bisnis hiburan malam.
Baca Juga : Ruang Kerja Disegel KPK, Rudy Djamaluddin Pilih Bungkam
“Kalau dibatasi, yang terdampak langsung kan tempat hiburan. Jam 10 disuruh tutup, apa kita mau makan? Itu listrik jalan terus.”
Zulkarnaen menjelaskan ada ribuan tenaga kerja dibawah naungannya yang mengeluh soal isi perut.
Mereka terancam tidak berpenghasilan akibat pemberlakuan pembatasan jam operasional yang diterapkan Pemkot Makassar.
Baca Juga : “Saya Pamit,” Tutur Pj Walikota dengan Mata Berkaca-kaca
“Kita bergerak karena ini masalah perut,” tutupnya.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar