Amerika Serikat Akhirnya Jatuhkan Sanksi untuk Kudeta Myanmar
SULSELSATU.com, Myanmar – Amerika Serikat akhirnya menjatuhkan sanksi atas kudeta Myanmar. Sebagai sanksi awal, Presiden Joe Biden memblokir para jenderal pengudeta untuk mengakses 1 miliar dollar uang Myanmar yang disimpan di AS.
Pemimpin kudeta dan keluarganya juga akan menjadi sasaran sanksi. Biden menambahkan bahwa aset bisnis para pemimpin kudeta dan keluarganya juga sedang diidentifikasi dan akan dikenakan sanksi tambahan dalam beberapa hari mendatang.
Sanksi juga diberikan setelah seorang anak berusia 19 tahun berada dalam kondisi kritis ketika polisi menembaki kerumunan di ibu kota Naypyidaw dengan peluru tajam.
Situasi terkini di Myanmar juga kian memanas. Dimana puluhan ribu orang turun ke jalan setiap hari di Myanmar untuk menuntut dikembalikannya demokrasi dan pembebasan para pemimpin politik.
“Saya menyerukan kepada militer Burma (Myanmar) untuk segera membebaskan para pemimpin politik dan aktivis yang sekarang mereka tangkap, termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint,” tegas Biden dalam keterangan resminya.
“Militer harus melepaskan kekuasaan yang direbutnya dan menunjukkan rasa hormat terhadap keinginan rakyat Burma. Kekerasan terhadap mereka yang menuntut hak demokratis mereka tidak dapat diterima dan kami akan terus menyerukannya. Orang-orang Burma membuat suara mereka didengar dan dunia menyaksikan,” lanjut Biden.
Para pengunjuk rasa berbaris setiap hari di Yangon dan Mandalay, kota terbesar di negara itu. Demonstrasi besar juga telah berlangsung di ibu kota Naypyitaw dan banyak kota besar dan kecil lainnya.
Peserta termasuk pekerja pabrik, pegawai negeri, pelajar dan guru, tenaga medis dan orang lain dari semua lapisan masyarakat. Pengunjuk rasa membawa poster tudingan terhadap China sebagai dalang dari kudeta.
Editor: Midkhal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News